Siska mengetahui orangtua dari sang suami begitu marah saat mengetahui mereka memutuskan untuk menikah, namun Siska dan suaminya tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini keputusan terbaik mereka agar tetap hidup bersama.
Saat hari bahagia mereka tiba, mereka menyelenggarakan secara sederhana, hanya di hadiri keluarga dekat. Walaupun tanpa doa restu dan kehadiran orangtua dari sang suami, Siska percaya suatu hari orangtua suaminya akan bisa menerima dirinya sebagai seorang menantu dari anak mereka kelak.
(Martin Bagya Kertiyasa)