Lebih lanjut Kokkiad mengatakan, beberapa sekolah agama lain selain Balee Sathit Suksa juga ikut serta dalam kompetisi esport. Sayangnya, hanya murid-muridnya yang mendapat kecaman karena berhasil memenangkan kompetisi.
Dia melanjutkan, para biksu muda didikannya menerima pendidikan agama selama 20 jam per minggu, sementara sisa waktunya digunakan untuk studi normal. Mereka diperkenalkan dengan esport di kelas komputer dan berlatih sendiri selama waktu luang mereka.
(Martin Bagya Kertiyasa)