Nunung Sebut Sebagai Penambah Stamina, Sebenarnya Ada Gak Sih Manfaat Sabu?

Tiara Putri, Jurnalis
Sabtu 20 Juli 2019 15:05 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Share :

Kemudian, peneliti menginduksi stroke pada tikus hidup, menggunakan metode yang disebut emboli MCAO, dan menyuntikkan metamfetamin alias sabu. Pada dosis rendah, suntikan sabu tersebut memberikan hasil perilaku yang lebih baik dan bahkan mengurangi kematian sel otak, sedangkan pada dosis tinggi, suntikan sabu memperburuk hasil.

Salah seorang peneliti, David Poulsen mengatakan timnya berteori jika metamfetamin dapat memberikan perlindungan saraf melalui berbagai cara. Sebab, metamfetamin menstimulasi aliran neurotransmiter penting seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin. Peneliti menyimpulkan metamfetamin dapat bekerja dengan baik untuk mengatasi stroke dan cedera otak traumatis.

Tim peneliti juga menemukan dosis rendah sabu dapat melindungi neuron yang belum matang sehingga dapat mempromosikan kelahiran sel-sel otak baru yang penting untuk pembelajaran dan memori. Dengan begitu, dapat terjadi peningkatan yang sangat signifikan dalam kognisi dan perilaku.

Tapi, metamfetamin tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya obat untuk mengatasi masalah di otak. Masih ada terapi stimulan untuk seperti uji coba dengan modafinil, obat narkolepsiamantadine, obat Parkinson, dan dextroamphetamine.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya