4. Bisa menjadi apa saja sesuai yang diinginkan
Orangtua tentu ingin anak-anaknya memiliki tujuan besar dalam hidup dan perlu mendukung hal tersebut. Tapi, jangan selalu mengatakan dirinya bisa menjadi apapun. Sebab penelitian menunjukkan hal tersebut bisa membuat anak mengejar tujuan dengan terlalu ambisius sehingga dapat berbahaya.
Psikolog Erica Reishcher mengungkapkan saat orangtua mengatakan kepada anak-anaknya dapat melakukan apa saja, maka bisa mengaburkan peran penting dari kesempatan untuk sukses. Sebaiknya, kenali bakat anak dan dorong ia untuk meraih kesuksesan di bidang yang dikuasainya.
5. Kenapa hasil tes tidak selalu bagus
Orangtua tentu bangga saat anaknya meraih nilai bagus di sekolah. Mereka akan memuji tapi di saat bersamaan juga bisa meruntuhkan semangat anak. Contoh, "Tes ini bisa bagus hasilnya, kenapa yang lainnya tidak?" Perkataan semacam itu menempatkan anak pada fokus negatif sehingga pujian atau apapun yang bernada positif menjadi tidak berarti bagi anak.
6. Jangan menangis
Terkadang orangtua merasa kesal saat mendengar anak menangis. Tak jarang mereka menyuruh anak diam saat itu juga, kalau tidak maka akan diberi hukuman. Tindakan tersebut sebenarnya menghalangi anak untuk menunjukkan emosinya.
Padahal, membiarkan anak menangis adalah hal yang penting untuk membantunya mengenali perasaan da emosi bahagia, sedih, marah, atau apa pun.