Bangunan berdinding kayu itu berdiri kokoh di samping barat rumah Hasan Basri, 55, di wilayah Dukuh Pinggir RT 019, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen.
Bangunan itu adalah langgar atau musala kecil yang terletak sekitar 100 meter dari bibir Sungai Bengawan Solo. Musala itu peninggalan kakek Hasan Basri, Ahmad Rejo, 80, yang meninggal dunia pada 2003 lalu.
Langgar tua itu dibangun sekitar 50-an tahun silam. Ahmad Rejo merupakan generasi ketiga dari Kiai Nawawi yang diyakini sebagai cikal bakal Dukuh Pinggir. Bila ditarik tiga generasi ke belakang dengan asumsi umur per generasi 70 tahun, Kiai Nawawi hidup pada abad ke-18 atau sekitar 1783.
Sekitar 100 meter arah utara langgar itu terdapat kebun kosong yang ditumbuhi pohon langka dengan umur diperkirakan sampai ratusan tahun. Di kebun kosong itu terdapat dua makam misterius dan tempat itu dipercaya sebagai tempat berdirinya masjid tiban.
Masjid yang ada secara tiba-tiba yang terbuat dari kayu jati tua lengkap dengan beduknya. Langgar di depan rumah Hasan Basri itu merupakan miniatur masjid tiban tersebut.