Kisah Mawar Gagal Jalani Bayi Tabung: Saya Pasrah pada Allah SWT

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Minggu 19 Mei 2019 18:00 WIB
Mawar gagal jalani bayi tabung kini hanya ikhlas kepada Allah (Foto: Aboutmuslim)
Share :

Sembilan tahun bersama, sejak 4 April 2010, tanpa momongan membuat Mawar (bukan nama asli) dan suami kini ikhlas dan pasrah pada Tuhan. Jalan bayi tabung diambil setelah sebelumnya mencoba berbagai cara alternatif untuk bisa memiliki anak tapi gagal.

Tapi, kehendak Tuhan berkata lain, Mawar tetap belum diberikan kepercayaan untuk punya anak. Program bayi tabung yang dia jalani gagal. Seperti apa kisah lengkapnya?

Melalui sambungan telepon dengan Okezone, Mawar secara gamblang menjelaskan kisah hidupnya dalam upaya memiliki anak. Bukan satu atau dua kali usaha ini dia lakukan, tapi sudah banyak cara tapi tetap belum menemui titik terang.

Mawar sadar, anak adalah rezeki. Itu kenapa dia menyerahkan hal tersebut hanya ke Tuhan. Namun, sebagai manusia, sudah tugasnya untuk kemudian berusaha mendapatkan harapan tersebut.

"Banyak cara sudah aku lakukan. Minum jamu, pijat sana dan sini, terapi herbal. Semuanya aku coba. Tapi, ternyata hasilnya nihil. Sampai akhirnya aku beralih ke medis agar apa yang aku usahakan ini ketahuan hasilnya," terang Mawar, beberapa hari lalu.

Dia melanjutkan, usaha dia sebelum ke medis (bayi tabung, Red) dia anggap seperti menunggu ketidakpastian. Ketidakjelasan hasil juga yang membuat dia berpaling ke tindakan medis untuk mendapatkan momongan.

Biaya yang tinggi menjadi kendala di awal program kehamilan cara medis. Namun, Mawar dan suami punya tekad yang bulat untuk bisa memiliki momongan. "Setidaknya kamu tetap berusaha," tegasnya. Sampai akhirnya biaya itu terkumpul.

Program bayi tabung pun dilakukan. Untuk pertama, sambung Mawar, proses yang harus dilakukan adalah pembentukan embrio. Alhamdulillah, proses ini berhasil. Dari tindakan pembentukan embrio, Mawar mendapatkan 4 embrio sempurna yang siap ditanam di rahimnya.

Harapan besar untuk memiliki anak di depan mata. Tindakan penanaman embrio pun dilakukan, namun sayang, embrio pertama tak mampu menempel dengan sempurna di rahim. Ini berarti program bayi tabung yang dijalani Mawar dan suami gagal. Kecewa tentu saja, tapi dia sadar kalau ini semua sudah jalan Tuhan. Ikhlas dan sabar adalah dua hal yang dia lakukan pasca mengetahui kegagalan ini.

"Program bayi tabung ini saya lakukan dua tahun yang lalu dan dokter menyatakan gagal. Embrio tidak berhasil tertanam di rahim. Saya pasrah dan tidak bisa berbuat banyak selain ikhlas. Mungkin Tuhan punya jalan yang lain," terangnya.

Dia melanjutkan, untuk saat ini, 3 embrio yang tersisa kini tersimpan di freezer dan dia berharap program bayi tabung "part 2" bisa dilakukan. Namun, sekali lagi, biaya yang cukup mahal membuatnya mesti menabung terlebih dulu. "Ya, kalau ditanya berapa harganya, bayi tabung aku itu harganya sama dengan satu mobil. Jadi, sekarang fokus saya dan suami ngumpulin duit dulu, membenahi situasi kerjaan, dan tetap berdoa," tambahnya.

Kesulitan dalam memiliki anak karena beberapa faktor

Mawar coba menuturkan beberapa hal yang membuat dirinya sulit memiliki anak. Namun, pertama-tama dia coba menjelaskan kemungkinan yang membuat program bayi tabungnya gagal.

"Kalau dibilang bed-rest, saya sudah minta cuti dan libur selama 2 minggu untuk menjalani program ini. Jadi kayaknya bukan karena keletihan. Tapi, saya merasa gagalnya ini karena saya terlal stres dan terlalu banyak berpikir, karena ini proses kehamilan pertama saya. Tapi, karena itu juga, kayaknya calon jabang bayi belum mau tumbuh di rahim saya," paparnya.

Nah, terkait dengan alasan lain kenapa dia dan suami sulit memiliki anak, Mawar menjelaskan kalau suaminya mengalami kondisi yang disebut dengan azoospermia atau tidak adanya sperma pada cairan ejakulasi selama orgasme (air mani). Hal ini yang membuat pertemuan antara sel telur dengan sperma sangat jarang terjadi.

Dia dan suami kini terus menjaga asupan makanan, mengonsumsi vitamin dan suplemen, dan tentunya menjaga kesehatan lebih maksimal. Sebab, baginya usaha untuk tetap punya anak itu masih besar di antara Mawar dan suami.

Dari pengalamannya ini, Mawar coba menyarankan untuk pengantin baru agar tidak terpikir untuk menunda momongan. Sebab, dengan upaya ini, bisa saja malah kemudian mempersulit proses kehamilan.

"Intinya, jangan pernah menunda momongan. Sebab, saat Anda menikah, itu adalah masa-masa subur dan harus dimanfaatkan," tegasnya.

Selain itu, Mawar juga menyarankan agar jangan nggak peduli ketika Anda dan pasangan tidak memiliki anak. Di usia pertama perkawinan masih oke, nah kalau sudah masuk usia ketiga bahkan lebih dan belum ada kehamilan di sana, Mawar menyarankan untuk cek kesehatan dan kesuburan.

"Jangan pernah takut ngecek karena alasan Anda dan pasangan merasa sangat sehat. Dengan kondisi tidak adanya proses kehamilan di usia perkawinan 3 tahun ke atas, itu tandanya ada sesuatu yang mesti diobati," tutur Mawar.

Selanjutnya, dia juga menyatakan untuk pasangan yang belum punya momongan boleh sabar, tapi tetap harus ada usaha lebih. Sebab, orangtua harus melihat kenyataan ke depannya. Program kehamilan setahun ke depan juga perlu dilakukan.

Belajar dari pengalaman, Mawar juga menyarankan untuk jangan atau setidaknya kurangi kepercayaan Anda pada tindakan herbal atau alternatif. Menurutnya, keberhasilan dari tindakan tersebut hanya kecil kemungkinannya. "Ya, andaikan diurut dan berhasil hamil, menurut saya itu mukjizat," sambungnya.

Mawar menyarankan agar Anda dan pasangan lebih percaya dengan tindakan medis. Sebab, medis itu sesuai fakta dan real. Jadi, Anda tidak menghabiskan banyak uang hanya untuk tindakan alternatif yang hasilnya masih ambigu. Bagi Mawar, mending bayar mahal sekalian tapi memang jelas hasil dan kondisinya.

Cinta yang menguatkan dan keikhlasan hati

Mawar sadar betul, ketika sepasang suami istri belum memiliki anak, apalagi di usia pernikahan yang terbilang lama, maka ada omongan dari banyak mulut. Telinganya panas di awal pernikahan, tapi kini kupingnya kebal. Semua pertanyaan dia balas dengan senyuman. Mawar dan suami telah ikhlas dengan jalan ini.

Cinta yang besar pun diakuinya menguatkan hubungan suami istri mereka. Tak ada niatan untuk bercerai dengan alasan tak ada anak ini. "Saya sadar betul, kalau mencari pasangan lain, belu tentu yang baru itu bisa menerima dan seluar biasa suami saya sekarang. Kecuali, sosok prianya itu Pangeran William," kata Mawar kemudian tertawa.

Terkait dengan harapan yang besar untuk memilii anak, Mawar mengaku hatinya telah ikhlas. Sebab, dari awal pernikahan pun dia sudah ikhlas dengan apa pun yang bakal terjadi dalam hubungan rumah tangganya.

"Saya ikhlas pada Allah SWT. Tapi, saya nggak pasrah aja, saya tetep berusaha dan ikhtiar, ya, salah satunya berusaha dengan bayi tabung ini. Saya yakin, ketika usaha kita sungguh-sungguh, suatu saat nanti Allah kasih rezeki anak," ucapnya.

Mawar menambahkan, tiap solat, doa meminta momongan masih dia panjatkan. "Ya Allah berilah kepercayaan untuk kami agar diberikan keturunan," itu doanya kata Mawar. Semoga doa dan usaha yang beriringan ini bisa memberikan jawaban yang terbaik untuk Mawar dan suami. Amin Ya Allah.

(Helmi Ade Saputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya