Selain itu, Ali juga menyayangkan keluhan kebanyakan orang Indonesia yang enggan membeli produk Made In Indonesia, dikarenakan harganya cenderung lebih mahal dibandingkan dengan produk pakaian yang diimpor dari luar.
“Sebenarnya, kita kan tidak tahu histori dari pakaian (yang diimpor) itu seperti apa. Mungkin bahannya apa juga kita tidak tahu terus pengerjaannya seperti apa. Nah, kalau di Indonesia kan benar-benar dikerjakan oleh kita sendiri, jadi inilah yang kita sebut sebagai Sustainable.”, tambahnya.
Di Indonesia, sudah banyak desainer yang menerapkan konsep Sustainable Fashion ini. Seperti “zero ways pattern” sudah banyak diterapkan, ini adalah mengurangi sedikit pembuangan bahan. Seperti bahan yang tadinya harus dipotong, jadi dikemas dengan cara yang lebih sederhana dan tidak perlu ada proses pemotongan.
Selain desainer, konsumen Indonesia diharapkan mulai membeli produk-produk yang memakai serat alam. Karena pakaian yang menggunakan serat alam ini lama kelamaan mampu terurai dengan sendirinya ketika sudah tidak dikenakan lagi.