Mencari Jam Tangan Bergaya Urban

BAGI para kaum urban, jam tangan bukanlah sekadar aksesori diri, namun menjadi penunjang kebutuhan pekerjaan sekaligus pengingat gaya hidup sehat. Apalagi pekerjaan yang menuntut mobilitas tinggi tentu akurasi waktu menjadi hal sangat penting.

Merek jam tangan dari Jepang, Casio, terus menerus melakukan inovasi dengan mengusung teknologi tinggi. Serangkaian jam tangan terbaru yang dibuat dari material baru, yakni serat karbon yang membuat GSHOCK menjadi semakin ringan dan penuh gaya serta tangguh.

Rencananya GSHOCK dengan Carbon Core Guard ada di Indonesia mulai 27 April 2019 ini. Hirokazu Satoh, Chief of Casio Singapore Pte., Ltd., Jakarta Representative Office mengatakan, Casio adalah perusahaan yang terus berinovasi.

Baca Juga: Mengenal Queef, Suara Kentut yang Keluar dari Vagina

“Kami bertekad memberikan yang terbaik kepada para pelanggan setia atas brand kami. Bulan Agustus 2018, G-SHOCK yang ke-100 juta dikirimkan dari pabrik kami di Yamagata, Jepang,” katanya.

“Namun, kami ingin lebih banyak lagi orang bisa menggunakan jam tangan tangguh ini. Kami ingin memberikan lebih banyak model tanpa mengurangi ketangguhan jam kami. Karena itu, kami memper ke nal kan G-SHOCK dengan Carbon Core Guard Structure,” tambahnya.

“Dengan Carbon Core Guard Structure, Casio dapat mengakomodasi pelanggan yang menyukai jam tangan lebih tipis dan mereka yang menyukai jam tangan lebih besar,” tutur dia.

Denny Sumargo, penggemar G-SHOCK yang bertemu langsung dengan pencipta G-SHOCK, Kikuo Ibe pada 2016 mengatakan, dari dulu dirinya sangat suka GSHOCK. Koleksi jam tersebut diperkenalkan tiga warna dan tipe GA-2000E-4A (dengan tali jam tangan bisa diganti), GA-2000- 1A2, dan GA-2000-1A9. Dengan gaya urban dan outdoor, jam tangan ini diyakini menarik anak muda perkotaan sekaligus yang menyukai petualangan.

Diberikan dua tali jam tambahan, yakni warna cokelat lumpur dan abu-abu. Dengan Carbon Core Guard Structure, pengguna GSHOCK bisa dengan mudah mengganti tali jam tangan. Junichi Izumi, seorang teknisi dari pusat R&D di Hamura, Jepang, yang terlibat dalam pembuatan struktur itu mengatakan, “Sebelumnya cangkang belakang jam saja tidak bisa menahan guncangan yang mencapai kekuatan tertentu sehingga kami tidak menyarankan pelanggan menggantinya,” katanya.

Baca Juga: Kisah Duka Nurul, Meninggal Setelah Melahirkan Gara-Gara Preeklampsia

“Namun, dengan digunakannya serat karbon pada penjaga struktur inti, cang kang belakang jam tersebut sudah cukup kuat me na han benturan sehingga berhasil menghemat ruang. Ruang tersebut digunakan untuk membuat penutup ganda cangkang belakang,” katanya.

Dengan desain sesuai dengan gaya hidup urban dan outdoor ditambah tali jam yang bisa diganti-ganti, GA-2000 diharapkan dapat menjadi favorit anak muda perkotaan di Indonesia. Selanjutnya untuk GG-B100 memiliki sensor quad, yakni empat sensor yang mendeteksi arah kompas, mengukur tekanan/ketinggian atmosfer, mengukur suhu, dan memiliki aksele rometer yang menghitung jumlah langkah.