Senasib dengan Patung Putri Duyung Ancol, Ini Sederet Patung yang Dinggap Porno

PATUNG  Putri Duyung di kawasan wisata Ancol yang ditutupi bagian dadanya adalah korban dari sekian sensor sosial yang terjadi pada karya seni patung di Indonesia.

Tidak hanya warga negaranya, patung saja yang notabene adalah benda mati juga harus mengikuti norma adat ketimuran yang dijunjung Indonesia.

Akhir-akhir ini publik dihebohkan dengan patung Putri Duyung yang berada di Ancol  yang memiliki penampilan terbaru. Pada bagian dadanya ditutupi kain berwarna emas, padahal selama ini patung tersebut tampil dengan polos apa adanya tidak memakai pakaian layaknya manusia.

 Baca Juga:

Insiden Gaun Melorot, Yuk Intip Gisel dengan Baju Serba Tipisnya

5 Gaya Penampilan Atries Angel, Pacar Baru Chef Juna yang Seksi

Syangnya langkah PT. Pembangunan Jaya Ancol yang menutup bagian dada patung putri duyung tersebut menimbulkan kontroversi yang dianggap menutup akses public menikmati karya seni.

Beragam komentar pun bermunculan di berbagai sosial media menanggapi hal ini.

Selain patung putri duyung sudah ada beberapa patung yang terkena sensor sosial. Yuk kita simak patung apa saja yang sempat terkena sensor sosial.

Patung tugu zapin

Patung tugu zapin yang merupakan ikon Kota Pekanbaru tepat pada tahun 2012 mendapat protes dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI Riau menganggap karya seni tersebut bersifat erotis.

 

(Foto:Heloriau)

Patung di Istana Bogor

Patung-patung yang berada di Istana Bogor ditutupi oleh kain dikarenakan beberapa alasan untuk menghormati kebudayaan serta norma yang berlaku.

(Foto:Magentilight)

Patung bawah laut Gili Meno

 

(Phinemo)

Patung yang berada di bawah laut ini pun tidak luput dari protes , dikarenakan penampakannya patung tersebut yang pria sedang memeluk perempuan itu dianggap berbau pornografi

Patung taman Ketapang Satu

(Radarntt)

Patung berupa lelaki dan perempuan yang sedang duduk di atas tugu dibuat oleh Pemerintah Kota Kupang, NTT. Patung ini yang terletak di Taman Ketapang Satu tepatnya berada di pinggiran pantai ini di protes karena hanya menutupi bagian alat vitalnya dengan menggunakan selendang saja ini dianggap mempunyai unsur pornografi.

(Santi Andriani)