Sementara itu, fakta ini terungkap setelah penulis jurnal melakukan percakapan dengan orangtua yang telah membayar pelatih pribadi untuk pelajaran "Fortnite" kepada anak-anak mereka. Beberapa dari orangtua berharap anak-anaknya akan mengubah hobi bermain game online menjadi lebih serius.
Setidaknya anak-anak mereka bisa menekuni karier e-sports yang menggiurkan, beasiswa di perguruan tinggi, atau, setidaknya memenangkan hadiah senilai $ 100 juta atau setara dengan Rp1,4 miliar ketika ada kompetisi “Fortnite” yang dilangsungkan Epic Games.
Untuk menemukan pelatih pribadi game online, biasanya orangtua mencari tahu melalui media sosial atau situs kontrak. Ada juga pasar pelatihan khusus seperti Gamer Sensei yang biayanya antara $ 15 hingga $ 35 atau setara dengan Rp200 ribu-Rp500 ribu per jam. Tren ini tentu mengejutkan bagi para pelatih karena biasanya yang menyewa jasa mereka adalah pemain dewasa atau anak muda yang bercita-cita menjadi pemain game profesional. Bahkan seorang pelatih sekaligus gamer profesional dari Utah, Logan Werner mengatakan ayahnya tidak mungkin membayar sebanyak itu untuk dia berlatih.
Meski demikian, keputusan para orangtua untuk merogoh kocek yang lumayan dalam agar anaknya mahir bermain game tak jauh berbeda dengan orangtua lain. Mungkin orangtua lain juga mengeluarkan uang dengan jumlah yang sama untuk anaknya les pelajaran, menyanyi, piano, atau apapun itu agar keahliannya semakin terasah.
(Dinno Baskoro)