“Ada tiga jenis olahraga yang berbahaya, tidak disarankan untuk para pemula. Pertama futsal, lalu bulutangkis dan tenis. Kenapa? Alasan karena di tipe olahraga ini kita enggak bisa memonitor nadi tertinggi kita. Terlalu kompetisi gini orang kebanyakan jadi mengikuti nadi lawan, rasa terlalu ingin menang akhirnya parameter sehat terlewati. Makanya banyak kejadian di lapangan, karena enggak bisa ukur nadi pas olahraga,” jelas dr. Daniel saat ditemui Okezone, Kamis (31/1/2019) dalam acara “Imlek Market Beauty and Health Talk” di hotel Pullman, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Eksekusi Urun Biaya BPJS Kesehatan, Menkes Nila: Cegah Fraud Seperti Ibu Sengaja Lahir Caesar
Ukuran batas nadi yang dimaksud di atas, memang berbeda-beda bagi setiap orang. Batas ambang aman dihitung dengan cara 220 dikurangi dengan usia. Nah, batas ambang nadi aman ketika berolahraga adalah 60persen. Batas nadi ini disebutkan dr. Daniel begitu penting untuk diperhatikan.
“Ada batas nadi yang enggak boleh dicapai saat olahraga. Kalau sampai lewat bisa bahaya. Bahayanya bisa sampai ke jantung, atau nyangkut di otak lalu bisa stroke. Makanya kalau kita lihat orang sepedaan atau maraton itu pakai jam tangan makanya bisa ngukur nadi. Pas sudah berlebih, pasti langsung slow down. Jadi memang harus ada paramater sehatnya,” pungkasnya.
(Utami Evi Riyani)