“SMART IVF berangkat dari penemuan serangkaian prosedur pelayanan bayi tabung yang tidak hanya mutakhir, tetapi juga cost-effective bagi pasien serta ditunjang fasilitas berteknologi tinggi dan berkualitas,” kata dr Fachry.
Dibandingkan kebutuhan masyarakat, jumlah klinik IVF sampai saat ini masih rendah, yaitu 32 klinik, yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia. Hadirnya program bayi tabung pintar SMART IVF diharapkan menjadi salah satu pilihan dan membantu mereka yang membutuhkan.
Prof Dr dr Budi Wiweko SpOG(K) MPH selaku pendiri SMART IVF sekaligus Presiden Perhimpunan Fertilisasi in Vitro Indonesia (Perfitri) mengemukakan, berdasarkan laporan IA-IVF tahun 2017, dari sejumlah 9.122 siklus bayi tabung yang dilakukan pada 2017 di Indonesia, terdapat 2.467 siklus yang menghasilkan kehamilan.