Lain lagi dengan harapan yang dimiliki oleh Marthinus. Puskesmas yang dipimpinnya hanya memiliki 1 orang dokter sehingga kewalahan untuk melakukan pelayanan.
"Rata-rata di daerah perbatasan seperti Puskesmas ini hanya ada satu dokter. Bahkan kadang interval untuk datangnya dokter cukup lama karena pengadaan dari pemerintah daerah terbatas juga. Jadinya dokter kewalahan menangani pasien, apalagi kalau kami ada kunjungan lapangan untuk penyuluhan, dokter tidak mungkin ikut karena harus stay di puskesmas," pungkas Marthinus.
(Santi Andriani)