Mengingat, perubahan iklim sebagai dampak pemanasan global saat ini menjadi isu penting dalam pembangunan yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Perubahan suhu rata-rata yang tidak menentu, kenaikan permukaan air laut, cuaca ekstrem, banjir dan kekeringan menjadi beberapa contoh dampak perubahan iklim yang tentu saja memengaruhi semua aspek kehidupan.
Seperti yang dijelaskan oleh Indra Gunawan, selaku Kepala Biro Perencanaan dan Data Kemen PPPA, dampak perubahan iklim bersifat tidak netral gender. Hal ini dikarenakan setiap kelompok dewasa dan anak-anak baik perempuan maupun laki-laki, orang tua dan difabel memiliki pengetahuan, pemahaman, kapasitas dan pengalaman yang berbeda dalam merespon dampak perubahan iklim.
“Perubahan iklim tidak netral gender memberikan dampak yang berbeda bagi kelompok perempuan, laki-laki, anak, orang tua, disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Kondisi inilah yang kemudian mendorong pentingnya kebijakan perubahan iklim yang responsif gender untuk merespon kebutuhan dan memastikan semua kelompok gender mendapatkan akses, kontrol, mampu berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari pembangunan yang adil dan setara,” ungkap Indra
Senada dengan Indra, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Malang, Abdurrahman mengatakan bahwa ternyata perempuan merupakan salah satu kelompok paling rentan yang terkena dampak perubahan iklim.