INDONESIA terkenal akan kekayaan laut dan menjadi negara penghasil ikan di dunia. Meski demikian, masyarakat Indonesia sendiri masih tidak menaruh perhatian lebih untuk rajin mengonsumsi ikan. Mereka cenderung cuek dan mengabaikan potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
Alhasil, penyakit stunting pun banyak menimpa sebagian masyarakat yang ada di Indonesia. Stunting yang kerap disebut kekerdilan, terjadi karena kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh. Padahal, cukup dengan rajin mengonsumsi ikan, maka risiko stunting di Tanah Air bisa diminimalisir.
Meski demikian, kesalahan tidak sepenuhnya terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat. Faktor lain, seperti pendidikan dan faktor distribusi yang kurang baik juga memainkan peran dalam kasus ini. Distribusi yang kurang baik dan juga cara menyimpan ikan yang tidak benar, akan membuat kualitas ikan menurun dan membuat masyarakat malas membelinya.
(Baca Juga:Cegah Anak Stunting dengan Rajin Makan Ikan)
Sebagaimana diketahui, setiap tahunnya, tingkat kerugian pasca-panen ikan segar yang diderita Indonesia bisa mencapai 25 persen. Hilangnya makanan ini berarti membuat masyarakat Indonesia kehilangan sumber nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.