BERBEDA dengan penyakit batuk biasa, tuberkulosis atau biasa disingkat dengan TBC adalah penyakit mematikan yang menyerang paru-paru dengan gejala awal batuk. Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis dan bisa menular melalui udara dengan penyebarnya yang cukup cepat. Data WHO pada tahun 2015 menunjukan bahwa Indonesia menjadi 6 besar negara dengan kasus penyakit TBC terbanyak.
Mengenai penyakit ini, dr Sonia Wibisono saat menghadiri rapat tinggi PBB mengenai tuberkulosis (TBC) di New York, Amerika Serikat, mengatakan ada beberapa kendala yang menjadi penyebab tingginya penyakit TBC.
Salah satunya adalah masyarakat yang belum memahami gejala seperti apa yang ditimbulkan. Umumnya, masyarakat yang mengidap penyakit ini menganggap hanya batuk biasa dan tidak memeriksakan diri ke dokter. Banyak yang menganggap batuk merupakan kondisi kesehatan yang membuat orang lain merasa jijik dan risih.
Baca juga: Di Negara Ini, Kamu Bisa Tahu Perempuan yang Masih Perawan Hanya dengan Lihat Gaya Rambutnya!
“Banyaknya stigma di masyarakat bahwa TBC adalah penyakit yang menjijikan dan harus dikucilkan,” katanya dalam pesan tertulis yang diterima Okezone, Senin (1/10/2018).
Menurutnya kendala lain yang dihadapi adalah jauhnya lokasi pusat kesehatan dari rumah, terutama dikampung terpencil. Sebenarnya penyakit TBC bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat secara teratur. Semakin parah kondisi pasien, maka akan semakin lama penyembuhan. Oleh karena itu penting untuk memeriksakan diri ketika mengalami gejala TBC.