Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jangan "Setengah Hati" Jalani Penyembuhan TBC, Dampaknya Lebih Gawat!

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 05 April 2018 |15:08 WIB
 Jangan
Ilustrasi (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa tuberkulosis (TBC) menular melalui udara saat penderita bersin ataupun batuk. Karena itu, edukasi mengenai batuk dan bersin yang benar menjadi hal yang sangat penting.

“Saat menderita batuk berdahak lebih dari dua minggu, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Jika terbukti TBC, ikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat hingga sembuh karena TBC bisa disembuhkan,” papar Dr dr Erlina Burhan Specialis Msc SpP(K) dalam acara kampanye #PeduliKitaPeduliTBC.

Kelalaian banyak terjadi saat proses pengobatan. Pasien tidak melanjutkan mengonsumsi obat saat merasa sudah sembuh, sambung dr Erlina. “Ini yang berbahaya. Ini akan menimbulkan TBC resistan obat (TBRO). Untuk itu, yang perlu kita perhatikan adalah pencegahan bagaimana TBC tidak tertular ke kita,” ujarnya.

Salah satu upaya dan wujud kepedulian pemberantasan TBC adalah membiasakan diri menggunakan masker. Terutama yang menderita batuk-batuk, di mana pun, terutama di ruangan berpenyejuk udara (AC) wajib mengenakan masker. Di Indonesia, TBC adalah penyakit menular yang paling banyak menyebabkan kematian dan menjadi ancaman berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Pada tahun 2016 saja, terdapat 274 kasus kematian per hari yang disebabkan TBC. Harus ada upaya serius untuk menekan tingginya kasus TBC baru yang mencapai 1.020.000 penderita pada 2016 dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus TBC terbesar kedua di dunia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement