Puluhan warga mengangkat sebuah rumah kayu secara beramai-ramai ke tempat baru. Suara teriakan para pengangkat rumah ini terdengar bersahut-sahutan membuat suasana semakin semangat dan ramai. Tradisi yang disebut Mamiang Bagas ini biasanya diakhiri dengan makan bersama pemilik rumah.
"Oh itu semua tidak ada gajinya, hanya saja kalau ada, pemilik rumah memberikan kepada warga yang bergotong royong makan bersama, dan itupun tidak secara paksaan," kata torkis
Masyarakat suku mandailing masih mempertahankan Mamiang Bagas, sebuah tradisi mengangkat rumah panggung yang dilakukan beramai-ramai. Bagi warga yang hendak memindahkan rumahnya akan dibantu oleh warga sekitar dengan sukarela. Bobot rumah yang dipindahkan tentu saja tidak ringan, bisa saja ratusan kilogram beratnya. Jarak rumah yang dipindahkan pun ke lokasi baru juga tidak dekat.
Viral Penampakan Pocong di Warteg, Netizen : Auto Merinding
Dengan semangat gotong royong yang menjadi filosofi dalam tradisi Mamiang Bagas, proses mengangkat dan memindahkan rumah bisa dilakukan secara bersama. Walaupun hanya berjarak 400 meter dari lokasi baru, proses angkat rumah ini terbilang sulit.