Pada beberapa orang bakteri dapat menyebabkan sejumlah penyakit seperti sistitis, infeksi saluran kemih, dan radang paru-paru. Bahkan anak-anak bisa berisiko menderita penyakit serius karena ketidakmampuan tubuh mengatasi jumlah cairan tubuh yang hilang melalui diare dan muntah. Menurut Mayo Clinic, seseorang harus segera mendaparkan pertolongan medis bila mengalami diare berdarah.
Saat terinfeksi bakteri E coli, biasanya langkah penanganan meliputi pemberian obat atau dengan dosis antibiotik yang kecil. Jangan lupa untuk minum banyak cairan untuk menggantikan cairan yang keluar agar tidak terjadi dehidrasi.
Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkontaminasi bakteri E coli. Sebut saja daging giling, susu yang tidak dipasteurisasi, bayam, dan selada. Tak hanya itu, bakteri ini juga terkadang dapat ditemukan di air karena terjadi penyebaran bakteri melalui kotoran manusia dan hewan.
Infeksi akibat bakteri E coli dapat dicegah dengan cara mencuci tangan dengan bersih setelah menggunakan kamar mandi, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, setelah bersentuhan dengan hewan, serta saat mengganti popok bayi. Pilihlah pembersih tangan berbasis alkohol minimal 60 persen. Hindari pula konsumsi daging mentah karena dapat meningkatkan risiko infeksi. Sebisa mungkin hindari menelan air ketika berenang di perairan umum seperti kolam renang atau danau.
(Dinno Baskoro)