LOMBA Masak Ikan Nusantara 2018 menuju Istana Presiden kembali digelar di Pontianak. Untuk kedua kalinya Lomba kuliner berbahan dasar ikan ini digelar di Taman Alun Kapuas, Kamis (9/8/2018).
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI, Theofransus La Litaay menuturkan, salah satu potensi pariwisata di Kota Pontianak adalah wisata kuliner, termasuk di dalamnya beragam menu-menu ikan lokal yang sebenarnya potensial dijadikan sebagai andalan pariwisata di Kota Pontianak.
“Melalui lomba ini kita berharap potensi pariwisata bisa dikembangkan, ini bukan hanya pariwisata saja tetapi sekaligus mempromosikan kegemaran untuk makan ikan yang tentunya sangat baik terutama bagi anak-anak,” urainya.
Selain itu, lomba ini juga sebagai bagian pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat. “Makan ikan adalah salah satu bentuk atau kegemaran yang sehat dan perlu dipromosikan,” jelas Theofransus.
(Baca Juga:Begini Cara Siasati Anak yang Doyan Makan Junk Food)
Pada lomba ini berbagai macam masakan ikan dihidangkan. Ini menunjukkan bahwa ternyata bukan hanya kaitan dengan pariwisata atau kesehatan saja, tetapi juga ekonomi lokal, khususnya ekonomi skala kecil dan menengah.
“Saya kira ini penting sekali untuk dipromosikan dan kami menyambut baik karena Pemkot Pontianak bersedia untuk mendukung kegiatan ini secara sangat luar biasa dan kegiatan ini menunjukkan partisipasi Pemkot Pontianak dan stakeholder yang sangat banyak,” ucapnya.
Para pemenang lomba di tingkat nasional ini, lanjut Theofransus, akan dipromosikan dalam berbagai kegiatan di tingkat nasional.
(Baca Juga:Dari Mana Sajian French Fries Berasal? Prancis atau Belgia?)
“Pemenang dari lomba di tingkat nasional ini nanti akan memasak di depan Bapak Presiden RI, Jokowi dan para menteri. Mereka juga akan diundang untuk hadir dalam upacara 17 agustus di Istana Presiden. Kemudian juga akan diundang dalam pembukaan Asian Games pada tanggal 18 Agustus di Gelora Bung Karno Jakarta,” jelasnya.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengungkapkan lomba ini merupakan salah satu cara mengapresiasi kreativitas masyarakat dalam meramu kuliner. Ia menilai kreativitas di bidang kuliner di Pontianak ini sangat luar biasa, hanya terkadang kurang dipromosikan dengan baik.
“Contoh, misalnya setiap orang datang ke sini selalu cari ikan salju. Kita terus promosikan itu. Ada teman saya, salah satu Bupati di Kalteng, beliau datang ke Pontianak dua kali dalam sebulan melalui jalan darat. Dan dia datang bersama keluarga ke Pontianak pasti menikmati tim ikan salju. Artinya di tempat lain tidak ada, makanya dia cari di sini,” tuturnya.