Mengeksplore Destinasi Wisata Sejarah dan Budaya di Makassar

Helmi Ade Saputra, Jurnalis
Senin 02 Juli 2018 08:46 WIB
Eskplore destinasi wisata sejarah dan budaya Makassar (Foto: MNC Media)
Share :

Makassar - Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar dengan keragaman budaya dan alamnya. Dari sekian banyak destinasi wisata di Indonesia, Makassar menjadi salah satu yang wajib dikunjungi.

Di Makassar, kita bisa mengunjungi sejumlah destinasi wisata dengan segala sejarah dan keunikannya. Pertama, saya bersama tim MNC Media dan MNC Travel akan mengajak Anda untuk mengunjungi sejumlah destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi di Makassar.

Kita akan mengunjungi beberapa destinasi wisata sejarah dan budaya yang ada di Makassar. Pertama, kita mengunjungi Makam Sultan Hasanuddin yang terletak di Katangka, Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Memasuki komplek Makam Sultan Hasanuddin, kita bisa melihat banyak pohon rindang dan beberapa makam Raja-Raja Gowa. Beruntung bagi saya bisa bertemu dengan salah satu pengelola makam Sultan Hasanuddin, Sahrul yang menceritakan sejarah tempat ini.

"Awal mula adanya makam ini diperkirakan tahun 1600an-1700an, karena yang terakhir dimakamkan di sini itu tahun 1700an. Jadi perkiraan tempat ini ada mulai tahun 1600-1700," jelasnya.

Kemudian, selain makam Sultan Hasanuddin, ada makam ayah Sultan Hasanuddin, yaitu Sultan Malikussaid. Kemudian, ada ada juga makam kakek Sultan Hasanuddin yaitu Sultan Alaudin Raja Gowa ke-14. Sultan Alaudin juga salah satu Raja Gowa yang pertama masuk Islam.

"Ada juga paman dari Sultan Alaudin yaitu Sultan Abdullah Awwalul Islam. Jadi, Sultan Alaudin dan Abdullah itu yang pertama masuk Islam," ujar Sahrul.

Selanjutnya, ada juga 3 makam putra Sultan Hasanuddin, yakni Sultan Amir Hamzah (Raja Gowa ke-17), Sultan Ali (Raja Gowa ke-18), Sultan Abdul Jalil (Raja Gowa ke-19) dan Raja Gowa ke-11 yakni Taji Barani Daeng Marompa Karaeng Data' Tu Nibatta.

Satu hal yang menjadi pertanyaan di benak saya ketika melihat Makam Sultan Hasanuddin adalah mengenai ukuran makam. Jika dilihat, makam Sultan Hasanuddin ukurannya lebih kecil dibanding yang lain. Saya pun menanyakannya kepada Sahrul kenapa bisa demikian.

"Kenapa makam Sultan Hasanuddin lebih sederhana? Makam Sultan Hasanuddin lebih kecil daripada yang lain, karena beliau wafat setelah tidak menjadi raja lagi atau sudah turun tahta," tutur Sahrul.

Hal menarik lagi yang bisa kita lihat, hampir semua makam memiliki bangunan yang unik. Makam-makam terlihat seperti bangunan tiimbunan batu, Sahrul mengatakan ini menganut punden berundak.  

"Kalau kita bicara kebudayaan atau struktur serta arsitektur makam ini adalah menganut punden berundak yang masih dianut pada saat itu dengan paham Jawa Kuno susun timbun batu punden berundak," jelasnya.

Uniknya lagi, makam berbentuk punden berundak ini di bawahnya seperti lorong yang ternyata memiliki filosofi tersendiri. Menurut Sahrul, lorong tersebut dibuat karena mereka adalah seorang raja, sehingga kita harus tetap merunduk ketika berziarah.

"Ini mempunyai filosofi tersendiri kenapa dibuat seperti ada ruang masuk. Dulu mereka seorang raja, di masa lalu beliau seorang pejuang, untuk melihat langsung makamnya kita harus tetap tunduk. Jadi filosofinya penghargaan terhadap beliau masih ada sampai sekarang.

Selanjutnya, saya melihat sebuah makam yang ukuran lebih besar dari raja-raja lain yang dimakamkan di kompleks ini. Makamnya berbentuk sebuah kubah besar berwarna putih, dan ternyata merupakan makam Raja Gowa ke-11.

"Makam yang terbesar itu Raja Gowa ke-11, tetapi beliau besar makamnya karena ada 2 makam yang ada di dalam. Jadi, bentuk makam kubah seperti Raja Gowa ke-11 itu karena lebih dari 1 yang ada di dalam dan berdekatan, tidak ada aspek lain," jelas Sahrul.

Total makam sendiri di komplek Makam Sultan Hasanuddin ini ada 25 makam, di antaranya 8 raja dan sisanya pengawal kerajaan. Untuk memasuki komplek Makam Sultan Hasanuddin, pengunjung tidak dipungut biaya dan bisa mengambil foto dan berwisata religi.

Benteng Somba Opu

Perjalanan selanjutnya, saya akan mengajak Anda menyambangi Benteng Somba Opu. Bagi kalian yang baru mendengarnya, Benteng Somba Opu adalah sebuah benteng peninggalan Kesultanan Gowa. Benteng ini dibangun oleh Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna pada abad ke-16.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya