Karena itu, para pecinta tenun Badui juga banyak dari kalangan selebritis juga remaja. "Kami sejak sepekan ini melayani pesanan dari Jakarta dan Bandung sebanyak 14 kain dengan harga Rp400.000/per kain," katanya.
Dia mengatakan, dirinya kini terus memproduksi tenun jenis aros karena banyak permintaan pasar. Kelebihan tenun jenis aros terdapat garis-garis kecil berwarna putih dan hitam.
Mereka para pembeli tenun aros itu untuk dijadikan kenang-kenangan dengan alasan tradisional juga memiliki nilai seni. Benang bahan baku kain tenunan didatangkan dari Majalaya Bandung, Jawa Barat.
Kerajinan kain tenunan dikerjakan kaum perempuan dengan peralatan secara manual. Biasanya, kata dia, untuk mengerjakan kain dengan ukuran 3x2 meter persegi bisa dikerjakan selama sepekan.
Mereka para perajin merajut kain tenun sambil duduk di balai-balai rumah yang terbuat dari dinding bambu dan atap rumbia. "Kami memproduksi tenun itu dari usia remaja hingga memiliki dua cucu," katanya.