MEMAR bisa terjadi pada siapa saja dan menimbulkan bulatan berwarna biru kehitaman pada kulit. Kondisi itu terjadi karena pecahnya pembuluh darah yang membuat darah bocor hingga ke bawah permukaan kulit dan membentuk gumpalan.
Akan tetapi gumpalan itu akan menghilang saat darah kembali terserap ke dalam tubuh. Memar biasanya dialami ketika bagian tubuh tertentu terbentur benda keras atau tumpul.
Namun beberapa orang bisa mengalami memar secara tiba-tiba dan bahkan frekuensi terjadinya cukup sering. Melansir Health, Rabu (24/1/2018), berikut sejumlah penyebab seseorang mengalami memar:
Terlalu aktif
Seorang atlet atau mereka yang gemar berolahraga akan mudah mengalami memar bila harus bertanding atau menggunakan alat di pusat kebugaran. Bila Anda termasuk dalam kategori ini dan mengalami memar karena terjatuh atau pukulan, ambillah es batu balut dengan kain atau handuk kecil. Kemudian kompres memar dengan es batu. Cara itu akan membantu mengurangi perdarahan, nyeri, dan pembengkakan.
Terpapar sinar matahari langsung
Terlalu sering terkena paparan sinar matahari langsung dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Kondisi ini berpengaruh terhadap memar dan dikenal dengan istilah "purpura aktinik" atau "purpura senilis". Maka dari itu, saat beraktivitas di luar ruangan sebaiknya seseorang menggunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh.
(Baca Juga: Kewajiban Orangtua Memenuhi Gizi Anak Menurut Para Ahli dan Alquran)
Konsumsi obat tertentu
Obat-obatan seperti pengencer darah, aspirin, dan ibuprofen dapat membuat seseorang mudah mengalami memar. Termasuk obat-obatan yang mengandung steroid seperti inhaler atau pil tertentu. Hal itu terjadi lantaran reaksi yang ditimbulkan oleh obat.
Jumlah trombosit darah rendah
Memar yang muncul tanpa alasan bisa jadi merupakan sinyal dari tubuh untuk memberitahu ada yang salah dengan darah, salah satunya adalah jumlah trombosit yang rendah. Trombosit berperan penting untuk membentuk gumpalan guna memperlambat atau menghentikan pendarahan.
(Baca Juga: Pernah Miliki Bobot 90 Kg, Ini yang Dilakukan Brandon Salim)
Mengalami penuaan
Seiring berjalannya waktu, penuaan dapat memengaruhi kondisi tubuh. Memar dapat dengan mudah terjadi pada orang tua meskipun benturan yang dialami tidak terasa. Bahkan menarik tangan terlalu keras bisa menyebabkan memar. Hal itu lantaran saat bertambah usia kulit dan pembuluh darah menjadi lebih rapuh. Penyebabnya karena jumlah kolagen, elastin, dan beberapa lemak subkutan yang melindungi pembuluh darah berkurang.
Kelainan pendarahan
Memar memang bukan masalah besar. Akan tetapi bila disertai mimisan, menstruasi berat , atau pendarahan yang berlebihan setelah operasi, maka bisa jadi itu pertanda seseorang memiliki kelainan pendarahan. Kelainan yang paling umum disebabkan oleh genetika di mana protein penggumpalan yang hilang atau rusak.
(Baca Juga: Miris! Indonesia Memiliki Angka Stunting Terbesar ke-5 di Dunia)
Hati sedang sakit
Memar bisa juga menjadi pertanda bahwa organ hati sedang bermasalah. Saat hati bermasalah, jumlah trombosit yang beredar di dalam tubuh lebih sedikit sehingga seseorang lebih mudah mengalami memar. Kerusakan hati bisa terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol dan terkena hepatitis.
Kanker darah
Memar bisa menjadi tanda kanker darah seperti leukemia atau limfoma apabila disertai dengan gejala lain seperti keletihan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri tulang atau sendi.
(Utami Evi Riyani)