Cara Jitu Terhindar dari Camilan Tidak Sehat di Kantor

Tiara Putri, Jurnalis
Selasa 19 Desember 2017 21:06 WIB
Camilan di kantor (Foto: Deutschland Blog)
Share :

PERUBAHAN gaya hidup modern dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab utama prevalensi penyakit tidak menular terus meningkat. Contoh, banyak sekali masyarakat khususnya di daerah perkotaan yang menerapkan gaya hidup sedentari. Mereka jarang melakukan aktivitas fisik dan lebih banyak menghabiskan waktu di belakang meja untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan yang dikejar deadline.

Kondisi seperti itu membuat para pekerja sering memiliki jam makan yang tidak teratur. Belum lagi jenis makanan yang dikonsumsi menjadi tidak terkontrol. Seharusnya dalam setiap waktu makan seseorang menerapkan diet seimbang di mana menu makanannya memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien. Di satu piring makan harus ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG).

BACA JUGA:

Kebiasaan lain yang memperburuk keadaan adalah konsumsi camilan tidak sehat. Ya, selama mengerjakan tugas, seringkali kaum pekerja ditemani oleh camilan seperti junk food atau keripik. Bila kebiasaan itu terus dilakukan maka bisa menimbulkan masalah kesehatan yaitu obesitas. Obesitas atau kegemukan dapat menyebabkan sejumlah penyakit seperti diabetes, penyakit kardiovaskular (serangan jantung, stroke), dan masih banyak lagi.

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk mengubah pola kerja menjadi lebih sehat? Dari segi konsumsi camilan, psikolog klinis Tara de Thouars mengungkapkan beberapa tips. "Di kantor banyak sekali godaan untuk ngemil. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyingkirkan toples-toples tempat penyimpanan camilan. Biasanya pekerja sering menaruh toples berisi camilan di atas meja atau di dalam laci. Itu akan membuatnya merasa tergoda untuk memakan," tutur Tara saat ditemui Okezone dalam sebuah acara beberapa waktu lalu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya