KEPERGIAN pakar kuliner Nusantara, Bondan Winarno pada Rabu 29 November 2017, menyisakan kesedihan mendalam bagi banyak orang. Mulai dari sanak keluarga, masyarakat, para junior dan seniornya di bidang kuliner, serta sahabat terdekat.
Salah satu sosok yang paling bersedih dan kehilangan pria yang terkenal dengan jargon ‘maknyus’ dan ‘top markotop’ ini, ialah William Wongso.
Yup, keduanya memang merupakan sama-sama dikenal sebagai pakar kuliner senior di Indonesia, namun label alias predikat sama sebagai pakar kuliner tidak menghalangi keduanya untuk bersahabat selama puluhan tahun.
Telah menjalin persahabatan selama puluhan tahun, tepatnya 40 tahun lamanya. Sosok pribadi Bondan Winarno pastinya memiliki kesan spesial dan mendalam di mata William Wongso.
Lalu, seperti apa sosok almarhum Bondan Winarno sebagai seorang sahabat karib di mata William Wongso? Kepada Okezone, William berbagi cerita.
“Buat saya, Bondan itu adalah orang yang teguh dengan pendiriannya. Saking teguhnya, terkadang ia suka dianggap kaku oleh banyak orang namun selama ia benar, Bondan akan selalu memegang teguh pendiriannya tersebut. Ditambah lagi, ia adalah orang yang menguasai segala bidang sehingga pengetahuannya itu luas, berangkat dari latar belakang yang ia punya itu banyak. Mulai dari periklanan, sampai 20 tahun di bidang kuliner,” papar William.
Soal kiprah almarhum Bondan Winarno di bidang kuliner yang telah dijalani selama puluhan tahun, William bahkan menganggap mendiang sahabatnya ini adalah seorang penulis di bidang kuliner terbaik.
“Bondan itu penulis kuliner yang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Oh iya, kadang orang lihat dia galak gitu tapi sebenarnya beliau itu humoris, suka nyeletuk-nyeletuk pendek gitu tapi lucu,” tutupnya.
Chef Indonesia Siska Soewitomo melalui telewicara dengan Okezone mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui sama sekali jika Bondan selama ini mengidap penyakit serius. Pasalnya, saat bertemu dengan Bondan di Ubud Food Festival 2017, menurut Siska, terlihat biasa saja.
“Dia masih bisa senyum-senyum, ketawa. Badannya pun terlihat sehat dan tidak menunjukan tanda orang sedang sakit,” tutur Siska. Karena kondisi itu juga, kabar duka ini membuat Siska sangat terkejut. Dirinya tidak menyangka kalau Bondan harus meninggalkan dunia secepat ini.
(Baca Juga: Istilah 'Maknyus' dan 'Top Markotop' yang Dipopulerkan Bondan Winarno)
Siska menuturkan sedikit pengalaman berkesannya bersama Bondan. “Jadi, saat di Ubud Food Festival itu, saya diberikan penghargaan khusus, Ubud Food Awards. Yang semakin membuat saya bahagia adalah Bondan sendiri yang memberikan penghargaan tersebut,” cerita Siska.
Kemudian, pernah juga Siska bertemu Bondan pada satu kesempatan, yaitu saat seminar Departemen Perdagangan. Namun, Siska lupa waktu dan tempatnya. Di kesempatan itu, pada Siska dan rekan-rekan pakar kuliner lainnya Bondan menuturkan mimpi terbesar mereka.
“Kami menginginkan kuliner Indonesia itu dikenal di seluruh dunia. Sebab, anak bangsa semakin banyak yang menetap atau sekadar menuntut ilmu di luar negeri. Dengan keberadaan makanan Indonesia di mancanegara, itu seperti obat kangen mereka akan masakan “emaknya”. Makanya, Pak Bondan kala itu bersemangat sekali untuk bisa mewujudkan itu,” papar Siska.
<div class="vicon"><iframe width="480" height="340" src="https://video.okezone.com/embed/MjAxNy8xMS8yOS82LzEwNTkyNC8wLw==" sandbox="allow-scripts allow-same-origin" layout="responsive"></iframe></div>
Bondan Winarno menghembuskan napas terakhir di RS Harapan Kita Jakarta pada Rabu 29 November 2017 pada pukul 09.05 WIB, akibat sakit jantung. Dia meninggal di usia 67 tahun.
(Baca Juga: Di Foto Terakhir Instagramnya, Bondan Winarno Siratkan Kalimat Penutup Usia)
Rencananya, jenazah Bondan akan dikremasi pada Kamis, 30 November 2017 di Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong, Jawa Barat, sekira pukul 13.00 WIB.
Sebelummya, pihak keluarga Bondan juga akan melakukan ritual tutup peti jenazah sekira pukul 12.00 WIB, yang akan dilakukan di rumah duka di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.