BAGI orang yang ingin menurunkan berat badan pasti sudah tidak asing dengan istilah diet. Saat ini, ada metode diet yang sedang populer yaitu diet ketogenik. Diet ketogenik adalah sebuah cara untuk menurunkan berat badan dengan cara tidak mengonsumsi karbohidrat termasuk makanan yang mengandung gula seperti buah dan sayuran selama 2-4 minggu.
Dulunya diet ini diterapkan oleh orang-orang yang terkena epilepsi. Sebab orang epilepsi akan mudah kambuh jika mengonsumsi gula. Seiring berjalannya waktu, diet ini pun makin digemari karena bisa menurunkan berat badan dengan cepat.
Diet ketogenik memiliki empat tipe yaitu classical ketogenic diet, MCT ketogenic diet, modified ketogenic diet, dan low glycaemic diet. Pada metode classical ketogenic diet, orang yang menjalankan diet ini benar-benar tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali. Ia hanya mengonsumsi lemak dan protein sebagai sumber energi dengan rasio perbandingan lemak dan protein adalah 4:1 atau 3:1.
MCT ketogenic diet disarankan untuk diterapkan oleh orang-orang yang memiliki kolesterol tinggi. Sebab pada metode diet ini, orang tersebut akan mengonsumsi lemak tak jenuh sebanyak 40%-60% dan sisanya adalah protein. Pola makan tersebut bisa berguna untuk menurunkan kadar trigliserida di dalam kolesterol.
Lalu muncul modified ketogenic diet. Pada metode ini, orang yang diet akan mengonsumsi 60% lemak, 30% protein, dan 10% karbohidrat. Karbohidrat memang sudah diijinkan untuk dikonsumsi tapi jumlahnya sangat dibatasi. Maksimal hanya 20 gram perhari.