MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
CLEANSING oil kini menjadi produk perawatan wajah yang cukup populer. Bagaimana tidak, cleansing oil dianggap memiliki kemampuan membersihkan kulit secara maksimal.
Jenis pembersih ini juga bisa menghapus make-up setebal apa pun sampai tuntas, tanpa mengeringkan kulit atau menyebabkan iritasi. Cleansing oil dapat melembapkan kulit wajah dibandingkan produk pembersih wajah lainnya.
Hal ini karena cleansing oil tidak mengandung zat bernama surfaktan. Di mana surfaktan atau pembawa busa lazimnya terdapat pada deterjen yang dapat menyakiti kulit.
"Cleansing oil mengandung bahan yang menghidrasi dan menenangkan, sehingga lebih efektif dan tidak menimbulkan iritasi dibandingkan beberapa pembersih tradisional lainnya," ujar dermatolog Joshua Zeichner, seperti dikutip Self, Kamis (18/5/2017).
Zeichner juga mengungkapkan cleansing oil tidak akan membuat kulit wajah menjadi berminyak atau terasa berat. Cleansing oil akan menyerap minyak, yang berarti produk cleansing oil dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan membuat wajah menjadi lebih bersih.
Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Di mana tidak semua jenis minyak dapat digunakan sebagai cleansing oil.
"Ada perbedaan besar antara mengaplikasikan cleansing oil yang diformulasi sebagai produk kosmetik dengan mengoleskan canola dari dapur pada kulit Anda," kata Zeichner.
Dermatolog Marie Leger mengingatkan bahwa cleansing oil tidak dapat digunakan oleh setiap orang. "Cleansing oil dapat menyumbat pori-pori, jerawat, dan milia, bintik putih pada wajah," kata Marie.
Nah, bagi Anda yang ingin mencoba metode membersihkan wajah menggunakan cleansing oil namun ragu dengan reaksi kulit setelahnya, Leger menyarankan agar menggunakan cleansing oil seperti biasa selama satu atau dua bulan.
"Jika kemudian kamu berjerawat mungkin disebabkan oleh minyak. Tetapi, jika tidak, cleansing oil bisa menjadi produk pembersih wajah yang lebih melembapkan dan membersihkan wajah Anda," tutup dr Leger.
(Dinno Baskoro)