"Saya menduga, inilah kombinasi berbagai faktor. Selama berkabung, hormon kunci dan bahan kimia lainnya dilepaskan dan memiliki efek 'knock on'," jelas dr Pemberto.
Bahkan, dr Pemberteon mengatakan, saat ia bekerja di bangsal jantung dan melihat orang-orang mengalami serangan jantung, setelah melalui peristiwa sulit atau depresi.
Ia pun berkesimpulan penting untuk menghargai hubungan penting antara kesehatan fisik pasien dan mental, terutama kala mereka ditinggal oleh orang tercinta. Demikian dikutip dari Dailymail, Rabu (4/1/2017).
(Helmi Ade Saputra)