Setiap peristiwa stres yang signifikan di masa kecil seseorang tampaknya meningkatkan risiko telomeres yang lebih pendek sebesar 11 persen, Puterman dan rekan-rekannya melakukan penelitian terhadap 4.600 orang.
Berdasarkan laporan tersrbut peristiwa ini dapat mencakup penyalahgunaan obat atau alkohol, kekerasan fisik, masalah dengan hukum, tidak naik kelas atau kesulitan keuangan dalam keluarga.
"Kami menemukan jenis-jenis psikologis atau stres sosial tampaknya akan mendorong efek yang paling dalam pada studi khusus ini," kata Puterman.
Studi sebelumnya telah menghubungkan panjang telomeres seseorang untuk risiko penyakit jantung, penyakit paru-paru, diabetes, penyakit Alzheimer dan beberapa jenis kanker, kata para penulis studi dalam catatan latar belakang.
Penelitian lain telah menunjukkan bahwa stres dapat mempercepat penuaan dari sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan sel berfungsi kurang efisien.
"Namun, ada sedikit penelitian tentang apakah stres dapat mempengaruhi panjang telomeres, yang sebagian mungkin menjelaskan hubungan antara stres dan penyakit," kata Puterman.