HELSINKI - Para peneliti melaporkan, dibandingkan pria, perempuan yang merokok lebih berisiko terserang perdarahan di selaput otak yang dapat berujung pada stroke berat dibandingkan.
Peneliti dari Finlandia menemukan perdarahan otak yang disebut subarachnoid itu 8 kali lebih sering ditemukan pada perempuan yang merokok lebih dari sebungkus dalam sehari. Angka itu lebih banyak dibandingkan dengan yang ditemukan pada pria yang merokok dengan jumlah sama.
Bahkan dengan rokok ringan sekalipun, perempuan memiliki risiko 3 kali lipat terserang stroke. Tidak ada tingkat aman dari merokok. “Pilihan terbaik adalah tidak pernah untuk memulai," kata pemimpin peneliti, Joni Lindbohm dari University of Helsinki yang dikutip dari laman usnews.
"Pesan bagi para pembuat kebijakan bahwa dengan menerapkan strategi yang efektif terhadap merokok, mereka dapat mengurangi beban perdarahan subarachnoid," kata Lindbohm, yang mengkhususkan diri dalam bidang bedah saraf dan kesehatan masyarakat.
Untuk penelitian itu, Lindbohm dan timnya mengumpulkan data dari hampir 66.000 orang dewasa yang terdaftar dalam survey nasional Finlandia sejak tahun 1972. Penelitian yang dilakukan selama rata-rata 21 tahun itu meneliti subjek mulai dari mengalami stroke hingga subjek meninggal.
Para peneliti menemukan, di antara perokok ringan (10 batang per hari) perempuan 3 kali lebih mungkin untuk mengalami perdarahan subarachnoid, dan laki-laki 2 kali lebih mungkin untuk mengalami subarachnoid dibandingkan dengan bukan perokok.
Para peneliti menemukan, di antara mereka yang merokok 11-20 batang sehari, perempuan berisiko 4 kali lebih besar dan laki-laki 2 kali lebih besar untuk menderita stroke jenis ini.