Sementara, lanjut dr Agus, ibu hamil perokok pasif, akan berisiko melahirkan bayi dengan komplikasi penyakit bawaan lebih tinggi, dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah terpapar asap rokok di masa kehamilan.
"Anak yang dilahirkan dari ibu perokok pasif memiliki risiko lebih tinggi mengalami bronkitis, pneumonia, infeksi Telinga-Hidung-Tenggorokan (THT), gangguan pernafasan dan gangguan perkembangan paru," imbuhnya
Belum selesai sampai di sini, bukti telah menunjukkan paparan rokok pada ibu hamil perokok pada masa pertumbuhan paru-paru anak, dapat berisiko asma atau penyakit paru saat dewasa nanti.
"Nikotin yang ada dalam serum perokok dapat menembus sawar ibu dan bayi. Ini mengganggu secara langsung sinyal transduksi protein untuk pertumbuhan paru pada janin," pungkasnya.
(Renny Sundayani)