ASAP rokok bisa membawa petaka bagi ibu hamil dan si calon bayi. Bumil yang pasif dan aktif merokok berisiko melahirkan anak cacat.
Spesialis Paru dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, dr Agus Dwi Susanto SpP(K) menjelaskan, efek negatif rokok terhadap kesehatan ibu hamil. Ia mengatakan ibu hamil yang terpapar rokok akan mengembangkan risiko keterlambatan pembuahan pada janin, hingga mengganggu kesuburannya.
"Ibu hamil perokok memiliki risiko keterlambatan konsepsi (pembuahan) dan 30 persen infertilitas lebih tinggi," tuturnya dalam Pertemuan Ilmiah Berkala Balitbangkes, di Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Risiko lainnya, tambah dr Agus, bumil perokok juga bisa menyebabkan ketuban pecah dini, abrupsi plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim) dan plasenta previa (plasenta menempel di bagian bawah rahim), lebih tinggi dibandingkan ibu hamil yang tidak merokok.
Sementara, lanjut dr Agus, ibu hamil perokok pasif, akan berisiko melahirkan bayi dengan komplikasi penyakit bawaan lebih tinggi, dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah terpapar asap rokok di masa kehamilan.
"Anak yang dilahirkan dari ibu perokok pasif memiliki risiko lebih tinggi mengalami bronkitis, pneumonia, infeksi Telinga-Hidung-Tenggorokan (THT), gangguan pernafasan dan gangguan perkembangan paru," imbuhnya
Belum selesai sampai di sini, bukti telah menunjukkan paparan rokok pada ibu hamil perokok pada masa pertumbuhan paru-paru anak, dapat berisiko asma atau penyakit paru saat dewasa nanti.
"Nikotin yang ada dalam serum perokok dapat menembus sawar ibu dan bayi. Ini mengganggu secara langsung sinyal transduksi protein untuk pertumbuhan paru pada janin," pungkasnya.
(Renny Sundayani)