SETIAP tanggal 21 April memiliki makna khusus bagi wanita Indonesia. Hari kelahiran RA Kartini menjadi awal kebangkitan wanita Indonesia berkontribusi membangun bangsa.
Selama 69 tahun Indonesia merdeka, banyak terlahir wanita-wanita Indonesia yang telah memberi kontribusi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Prestasi mereka merupakan salah satu dari cita-cita perjuangan RA Kartini.
Salah satunya, dibidang olahraga cabang atletik, nama Dedeh Erawati telah banyak mengukir prestasi dan mengharumkan nama bangsa di mata internasional. Wanita 35 tahun ini adalah satu-satunya atlet Indonesia yang lima kali diundang seri Kejuaraan Atletik Grand Prix Asia sejak tahun 2006 hingga 2011.
Dedeh tercatat lima kali memecahkan rekor nasional nomor lari 100 meter gawang putri sejak tahun 2005. Pada Asian Championships 2009 di Guangzhou, Cina, ibu dari Diva Renata ini meraih medali perunggu nomor lari 100 meter. Prestasi lainnya juga diraih wanita asal Sumedang kelahiran 25 Mei 1979 ini. Di antaranya medali emas di SEA Games Bangkok (2007) dan Vientiane (2009). Medali perak di Manila (2005) dan Palembang (2011), nomor lari 100 meter.
Dedeh Erawati layak disebut kartini masa kini. Karena selain sukses dalam karier ia juga sukses mengurus keluarga dan membesarkan anak-anaknya. Menurutnya karakter wanita ideal disesuaikan dengan kebutuhan zaman.
"Menurut pandangan saya, karakter wanita ideal disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Tanpa melupakan kodrat dalam keluarga. Wanita hebat harus mempunyai kontrol sikap yang baik, punya wawasan luas, bergaul dengan filter berkualitas (hal-hal positif) dan mandiri," kata Dedeh kepada Okezone, belum lama ini.
Ia tidak pernah membayangkan bisa seperti sekarang ini. Selama 15 tahun, ia hanya berpikir latihan keras, bertanding optimal dan juara. Namun, ternyata semua itu mengantarkannya pada situasi sekarang.
“Saya bersyukur pada Tuhan atas besarnya berkah yang saya terima. Sekarang saya menjalani semua peran dan tugas sebagai Atlet, ibu, PNS DKI Jakarta, dan Mahasiswa pasca sarjana UNJ (Universitas Negeri Jakarta-red) dengan maksimal. Saya sadar akan lebih sibuk daripada yang lainnya, tapi rasa lelah saya tertutup oleh semangat dan cinta dalam menjalani semua kegiatan,” katanya.
Mahasiswa S2 jurusan Pendidikan Olahraga ini menilai, langkah wanita semakin luar biasa. Bahkan, saat menjadi pemimpin negara, mereka mempelajari dan mengadopsi hal-hal baik. Wanita bukan hanya sekadar berpendidikan tinggi dan mandiri, tapi juga mempunyai karakter kuat dalam kegiatan positif dan mampu menginspirasi wanita lain.
(Vien Dimyati)
