"Kalau saya sih secara pribadi memang enggak suka sesuatu yang mainstream atau yang lagi ngetren," ujar Dede.
Ia mengaku nyaman menggunakan cincin tengkorak. "Mungkin nanti kalau batu akik sudah enggak ngetren, baru saya ikut pakai," kelakarnya.
Di kalangan pencinta sepeda motor tua, terutama di Brotherhood, menurutnya banyak yang memakai cincin tengkorak. Tapi, ada juga yang kini bergeser menggunakan batu akik atau bahkan suka batu akik sejak lama.
"Teman-teman saya juga banyak yang menggunakan batu akik. Tapi yang tetap konsisten seperti ini (menggunakan cincin tengkorak-red) juga banyak," jelasnya.
Dede sendiri mengaku punya belasan cincin tengkorak yang dikoleksi sejak lama. Cincin itu biasanya dipakai bergiliran. Harganya pun beragam. "Termurah ada yang sekira Rp50 ribuan, ada juga yang Rp750 ribu," katanya.