JAKARTA - Seorang pedagang kaget karena handphone-nya ‘ribut’ mendapat notifikasi. Dikira orderan, ternyata pemblokiran akun jualan online.
Pengalaman tersebut diunggah ke media sosial dan menjadi viral. Dalam postingannya, si pedagang mengaku dilema antara ingin mendukung aturan pemerintah, namun nasibnya kini menjadi tidak jelas.
Menurutnya, ia mendapat rentetan notifikasi saat tidur. Hal itulah yang membuatnya terbangun. Ia sempat bahagia karena menyangka mendapat order hingga ratusan. Namun setelah dicek lebih lanjut, ternyata itu bukan orderan, melainkan pemblokiran.
“Ternyata omongan Pak Purbaya beneran soal adanya pemblokiran ball thrifting ini. Lalu bagaimana nasib kita sebagai pedagang barang bekas sekarang?” ujarnya, seperti dikutip dari fokshitt, Kamis (6/11/2025).
Menurutnya, apa pun keputusannya, semoga ini menjadi salah satu langkah terbaik untuk memajukan industri yang ada di Indonesia. Walaupun, kata dia, para pedagang kecil kini kebingungan harus menjual barang sisa ke mana lagi kalau akses untuk jualan ditutup.
Namun postingan itu justru menuai pendapat kontra dari para pedagang tekstil dan pelaku industri produk lokal.
Komentar Netizen:
@iamnormans: Lebih kasihan lokal clothing, semenjak ada thrifting benar-benar dihantam luar biasa sampai banyak yang berguguran.
@suryoputra99: Era kebangkitan brand lokal pride???? tapi kalau udah bangkit jangan digoreng-goreng, ya ???? harganya.
@tmjiksngkr_23: Gak sabar kembali denger kata yang sudah lama gak diucapkan temen gua, “Anterin gua ke distro yuk, nanti stickernya buat lu.”
@z__eynh: Barang bekas ngalahin barang baru. Syukur deh.
@yudha.yoga: Era distro dimulai.
@febrian.def: Udah paling bener beli kaos Aerostreet aja.
@dieselgank.id: Bagus sih ????
@arvin007___: Era Jackcloth dan distro akan pulih lagi ????❤️
@argo_pambudi_himawan: Insha Allah rezeki gak ke mana. Tetap semangat, pejuang nafkah. Pasti ada solusi terbaik.
@captainarsya: Semoga kejayaan konveksi dan pertekstilan kembali bersinar di Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmen untuk melarang impor bal pakaian bekas dalam karung atau balpres, yang selama ini menjadi sumber utama bisnis thrifting di Indonesia. Dia menilai praktik tersebut merupakan bentuk impor ilegal yang merugikan industri dalam negeri.
Purbaya menegaskan tidak akan ragu menindak tegas pihak-pihak yang menolak kebijakan pelarangan tersebut. Menurutnya, penolakan terhadap kebijakan ini justru menjadi indikasi bahwa pihak tersebut terlibat dalam praktik impor pakaian bekas.
“Siapa yang nolak saya tangkap duluan. Kalau yang pelaku thrifting nolak-nolak itu ya saya tangkap duluan dia, berarti kan dia pelakunya, clear,” tegas Purbaya saat ditemui di Jakarta, Senin (27/10/2025).
@rudalpaksa_hats: Bagus, Pak, supaya sablon saya rame lagi. Saatnya brand lokal bangkit!
(Rani Hardjanti)