Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Angkat Beban Jadi Olahraga Tepat saat Perempuan Menopause, Ini Alasannya

Annastasya Rizqa , Jurnalis-Jum'at, 17 Oktober 2025 |07:10 WIB
Angkat Beban Jadi Olahraga Tepat saat Perempuan Menopause, Ini Alasannya
Angkat Beban Jadi Olahraga Tepat saat Masuki Usia Menopause, Ini Alasannya (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Perempuan yang memasuki masa menopause diimbau untuk lebih bijak dalam merawat tubuhnya, terutama dalam menyikapi kenaikan berat badan akibat penurunan kadar hormon estrogen.

Menopause umumnya terjadi di usia sekitar 51 tahun. Penurunan hormon estrogen yang terjadi pada fase ini dapat memicu berbagai gejala fisik dan emosional, mulai dari hot flashes, gangguan tidur, perubahan mood, hingga penurunan gairah seksual.

Untuk itu, olahraga di usia menopause sangatlah penting. Namun, ketahuilah ada pilihan olahraga yang tepat untuk kesehatan tubuh saat memasuki usia menopause, yakni angkat beban.

Mia Fitri, Founder Move Inc. & Menopause Transition Coach, mengatakan olahraga angkat beban merupakan pilihan olahraga yang baik untuk memasuki usia menopause lantaran bisa memengaruhi massa otot yang dapat berdampak pada kulit yang awet muda dan memadatkan tulang.

“Strength training adalah anti-aging terbaik, kenapa? Karena dia mempertahankan massa otot kamu dan memadatkan tulang,” ungkap Mia dalam acara Weight Loss vs Fat Loss in Menopause di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Mia menjelaskan olahraga angkat beban ini juga bisa membantu kekencangan kulit. Kuatnya tulang yang bisa didapat juga dapat membantu tubuh bergerak lebih aktif di usia menopause sehingga memengaruhi penurunan berat badan.

Mia mengatakan latihan beban perlu dilakukan secara konsisten dengan berat alat yang sesuai untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

“Tapi mengangkat bebannya yang cukup menantang ya, karena tidak semua latihan beban itu menambah massa otot. Kalau kamu angkat beban cuma 1 kg dan kamu biasa gendong anak 6 kg, ya gak akan ngaruh,” tambahnya.

dr. Ni Komang Yeni, Sp.OG, MM, MARS, menjelaskan hormon estrogen yang menurun saat menopause dapat memengaruhi metabolisme dan penyimpanan lemak, membuat perempuan lebih rentan terhadap kenaikan berat badan. Namun, banyak yang melakukan diet ekstrem dan olahraga yang tidak konsisten sehingga justru lebih berbahaya.

“Jangan sampai terlalu kehilangan massa otot. Banyak perempuan, terutama menjelang dan saat menopause, mengalami sarkopenia (kehilangan massa otot) secara alami. Jika penurunan berat badan dilakukan tanpa memperhatikan komposisi tubuh, mereka berisiko kehilangan lebih banyak otot,” tambahnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement