JAKARTA - Lebih dari 100 juta orang, termasuk setidaknya 15 juta anak-anak, menggunakan rokok elektrik (vape). Hal ini memicu gelombang baru kecanduan nikotin.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak-anak sembilan kali lebih mungkin menggunakan vape daripada orang dewasa.
Dr. Etienne Krug dari WHO mengatakan rokok elektrik memicu "gelombang baru" kecanduan nikotin. Dengan embel-embel "lebih sehat" daripada rokok tembakau, ternyata vape sama berbahayanya. Justru dengan munculnya vape, anak-anak malah lebih cepat kecanduan nikotin.
"Mereka dipasarkan sebagai pengurangan bahaya, tetapi pada kenyataannya, mengaitkan anak-anak dengan nikotin lebih awal dan berisiko merusak kemajuan selama beberapa dekade."
"Jutaan orang berhenti atau tidak mengambil penggunaan tembakau berkat upaya pengendalian tembakau oleh negara-negara di seluruh dunia," katanya.