Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apakah Dislokasi Bahu yang Dialami Jefri Nichol Perlu Dioperasi?

Yoga Prabowo Pongdatu , Jurnalis-Minggu, 17 Agustus 2025 |13:26 WIB
Apakah Dislokasi Bahu yang Dialami Jefri Nichol Perlu Dioperasi?
Apakah Dislokasi Bahu yang Dialami Jefri Nichol Perlu Dioperasi? (Foto: Instagram)
A
A
A

JAKARTA - Pertandingan tinju Superstar Knockout Vol. 3 antara El Rumi dan Jefri Nichol kembali menyita perhatian publik. Laga yang berlangsung singkat, hanya dalam 38 detik, berakhir setelah Jefri Nichol mengeluhkan cedera pada bahunya. Diagnosis cedera yang dialami Jefri adalah dislokasi bahu, sebuah kondisi yang memicu rasa penasaran banyak orang. Pertanyaan yang kemudian muncul dari warganet yang melihat pertandingan tersebut adalah, apakah cedera ini selalu memerlukan tindakan operasi?

Dislokasi bahu adalah kondisi ketika tulang lengan atas (humerus) terlepas atau keluar dari soket sendi bahu (glenoid). Sendi bahu dikenal sebagai sendi paling fleksibel di tubuh, yang memungkinkannya bergerak ke berbagai arah baik itu ke depan, belakang, maupun bawah.

Fleksibilitas inilah yang menjadikannya sangat rentan terhadap cedera dan menjadikannya jenis dislokasi sendi yang paling umum. Dislokasi ini dapat terjadi secara keseluruhan maupun sebagian, dan sebagian besar kasus terjadi pada bagian depan bahu.

Cedera ini biasanya disebabkan oleh benturan keras atau trauma, seperti yang terjadi dalam olahraga kontak (sepak bola, hoki), kecelakaan kendaraan bermotor, atau jatuh dengan posisi yang tidak tepat. Dalam kasus tinju, pukulan tiba-tiba ke bahu, seperti yang dialami Jefri Nichol, dapat menjadi penyebab lepasnya tulang dari soket.

Gejala, Komplikasi, dan Risiko Kekambuhan Dislokasi Bahu

Dislokasi bahu dapat menimbulkan gejala yang jelas, seperti bahu yang terlihat cacat atau tidak pada tempatnya, bengkak, memar, nyeri hebat, dan ketidakmampuan menggerakkan sendi. Cedera ini juga dapat menyebabkan mati rasa, lemas, atau kesemutan di area sekitar cedera, seperti leher atau lengan. Ligamen dan jaringan yang menghubungkan tulang bisa meregang atau bahkan robek, yang dapat memperparah kondisi.

Salah satu komplikasi yang paling sering terjadi adalah bahu yang menjadi rentan mengalami dislokasi berulang di kemudian hari. Ini terutama terjadi jika cedera awal tergolong parah. Pada kasus cedera parah di mana terjadi robekan otot, ligamen, tendon, atau kerusakan saraf maupun pembuluh darah, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaikinya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement