TAMU bulanan alias haid kadang membuat resah banyak perempuan. Dismenore atau bahasa sederhananya yaitu nyeri haid, seringkali dialami banyak perempuan setiap bulannya. Nyeri yang muncul di bagian perut bawah itu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari hingga menyebabkan pingsan.
Seiring bertambahnya usia, dismenore akan menghilang secara bertahap. Dismenore juga dapat dicegah dengan olahraga rutin dan istirahat yang cukup. Aktivitas fisik secara teratur terbukti mampu membantu melancarkan peredaran darah serta meningkatkan produksi endorfin, yaitu hormon yang berperan dalam mengurangi rasa sakit secara alami.
Selain itu, istirahat yang cukup juga memegang peranan penting dalam mencegah dan mengurangi intensitas nyeri haid. Kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur dapat memicu stres dan ketidakseimbangan hormon, yang berujung pada semakin parahnya nyeri haid.

Nyeri haid tidak bisa dibiarkan begitu saja. Jika terus diabaikan, rasa sakit yang muncul setiap bulan ini bisa berdampak pada produktivitas, suasana hati, bahkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Untungnya, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri haid tanpa harus langsung bergantung pada obat-obatan. Ini dia tips atasi nyeri haid:
Minuman jahe hangat tidak hanya berfungsi untuk menghangatkan tubuh, tetapi juga mengurangi rasa sakit pada rahim. Jahe juga bersifat anti-inflamasi.
Cara ini dapat diakali dengan menaruh botol berisi air hangat. Taruh botol tersebut di bagian perut bawah. Hal tersebut dapat membantu merileksasi otot-otot perut yang tegang. Suhu yang hangat juga dapat memperlancar aliran darah, hingga rasa sakit berkurang secara perlahan.
Pilihlah makanan yang mengandung magnesium, zat besi, dan omega 3, seperti sayuran, ikan, dan kacang-kacangan. Hindari konsumsi sesuatu yang menyebabkan kembung, seperti kandungan garam dan kafein yang terlalu tinggi.
Dengan melakukan langkah tersebut dan menjalani pola hidup sehat secara konsisten, nyeri haid bisa lebih terkendali tanpa harus bergantung pada obat-obatan. Selain meredakan rasa sakit, tubuh pun akan terasa lebih bertenaga saat menghadapi masa menstruasi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)