DI BALIK kemasan lucu dan pernyataan sehat, ternyata 70% makanan bayi tinggi kandungan gula. Sebuah studi terbaru Maternal & Child Nutrition mengungkap bahwa sebagian besar produk makanan bayi di negara-negara berpenghasilan tinggi justru tinggi gula, rendah tekstur, dan tidak sesuai dengan panduan kesehatan masyarakat.
Melansir News Medical Life Science, Kamis (17/7/2025) penelitian yang dilakukan awal 2025 ini menilai lebih dari 3.400 produk makanan bayi dari Inggris, Eropa, Australia, dan Selandia Baru.
Hasilnya makanan bayi mulai dari puree dalam pouch hingga camilan jari, banyak mengandung gula yang berlebih bahkan, rata-rata kandungan gula dalam pure mencapai 10,4 gram per 100 gram, camilan 20,3 gram, dan sereal bayi 14,7 gram angka yang jauh melampaui batas rendah gula.
Tak hanya soal nutrisi, tekstur makanan juga menjadi sorotan sekitar 50–80% produk hanya berupa bubur halus dapat menghambat perkembangan keterampilan mengunyah bayi. Sayuran yang pahit hampir tak ditemukan dan digantikan oleh buah manis atau sayuran akar sehingga bayi lebih terbiasa dengan rasa manis.
Studi mengungkap 70% produk makanan bayi mengklaim tanpa tambahan gula namun ternyata menggunakan gula yang cukup tinggi. Para peneliti menyimpulkan bahwa makanan bayi komersial belum sepenuhnya mengikuti pedoman WHO dan cenderung menyesatkan melalui strategi pemasaran.
Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tegas serta reformulasi produk dan edukasi orang tua agar bayi mendapatkan nutrisi optimal tanpa bergantung pada produk kemasan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)