Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Nunung Jalani Pengobatan Kanker Payudara, Ingatkan Perempuan Deteksi Dini

Felisitas Natali Ancilla Resty , Jurnalis-Kamis, 19 Juni 2025 |22:02 WIB
Kisah Nunung Jalani Pengobatan Kanker Payudara, Ingatkan Perempuan Deteksi Dini
Kisah Nunung Jalani Pengobatan Kanker Payudara, Ingatkan Perempuan Deteksi Dini (Foto: Instagram)
A
A
A

KOMEDIAN Tri Retno Prayudati atau yang lebih dikenal dengan Nunung Srimulat berbagi pengalamannya menjalani pengobatan kanker payudara. Nunung dinyatakan menderita kanker payudara stadium IIB tipe triple negatif.

Setelah berupaya mendapatkan pengobatan kanker, Nunung menjalani pengobatan dengan tim dokter onkologi Suherman Widyatomo Integrated Cancer Centre (SWICC), yaitu dr.Andhika Rachman Sp.PD KHOM dan dr.Alban Dien Sp.B (Onk)-K.

“Semoga pasien kanker lainnya bisa dengan mudah mendapatkan pengobatan dan dapat menjangkau daerah lainnya bahkan seluruh Indonesia,” paparnya, Kamis (19/6/2025).

nunung

Nunung juga mengajak perempuan-perempuan Indonesia agar tidak takut memeriksakan diri bila sudah terdeteksi memiliki kanker dalam tubuhnya dan sedini mungkin melakukan periksa payudara sadari (SADARI).

Melansir dari laman resmi WHO, kanker payudara adalah jenis kanker yang berkembang di sel-sel payudara, khususnya pada saluran susu (ductal carcinoma) atau lobulus (lobular carcinoma). 

Penyakit ini terjadi ketika sel-sel di payudara tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk benjolan atau tumor yang bisa menyebar ke jaringan lain.

 

Menurut data dari World Health Organization (WHO), kanker payudara merupakan kanker paling umum yang menyerang perempuan di seluruh dunia, dengan lebih dari 2,3 juta kasus baru setiap tahunnya.

Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan medis sangat diperlukan. Pemeriksaan yang biasa dilakukan meliputi:
•    Mammografi: Pemeriksaan sinar-X untuk mendeteksi tumor yang tidak teraba
•    Ultrasonografi (USG) payudara: Untuk melihat struktur jaringan payudara
•    Biopsi: Pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa secara mikroskopik
•    MRI payudara: Digunakan untuk kasus tertentu dengan risiko tinggi

Perempuan di atas usia 40 tahun disarankan untuk melakukan mammografi secara rutin setidaknya dua tahun sekali. Namun, bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, skrining bisa dimulai lebih awal.

Sebagai tempat pengobatan kanker, SWICC yang dikelola Sentra Medika Hospital Group menjadi pusat layanan terintegrasi di Indonesia. President Director Sentra Medika Hospital Group, Dr.drg.Eddy Soeharso SH,M.Kes menjelaskan sebagai layanan kanker SWICC melakukan pendekatan klinis yang terintegrasi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement