DEMI menampilkan adegan yang totalitas dalam film Kampung Jabang Mayit, para pemain tidak hanya mengandalkan kemampuan akting, tetapi juga mengikuti berbagai workshop khusus. Mulai dari tarian kontemporer hingga koreografi pertarungan, semua dijalani dengan serius oleh para pemain demi mendalami karakter.
Dalam wawancara eksklusif Okezone pada Rabu (18/6/2025), Ersya Aurelia, salah satu pemeran utama, menceritakan bahwa dirinya mengikuti latihan workshop tarian kontemporer yang cukup menantang.
“Gerakannya abstrak dan nggak kayak tarian pada umumnya. Nggak ada beat-nya juga, jadi waktu syuting kami harus bisa menari tanpa lagu,” ujarnya.
Workshop ini dibimbing langsung oleh Mbak Cakwati, seorang pelatih yang juga berprofesi sebagai sinden dan penari tradisional. Pendampingan dari Mbak Cakwati bahkan berlangsung hingga ke lokasi syuting, sehingga para pemain masih bisa berkonsultasi selama proses produksi berlangsung.
Tak hanya tarian, aktor Bukie Mansyur juga menambahkan bahwa dirinya dan pemain lainnya menjalani latihan adegan pertarungan.
“Kita ada workshop fighting juga, soalnya ada adegan yang pakai pisau dan lain-lain. Koreonya diganti-ganti sesuai kebutuhan, jadi kita latihan dulu beberapa hari,” jelasnya.
Proses latihan ini menjadi salah satu bentuk komitmen tim produksi dan para pemain untuk menyuguhkan kualitas akting dan visual yang lebih otentik di layar lebar.
Dengan pendekatan produksi yang intens dan penuh persiapan ini, Kampung Jabang Mayit diharapkan mampu menyajikan pengalaman menonton film horor yang tidak hanya menyeramkan, tapi juga penuh kualitas dari sisi artistik maupun performa aktor.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)