JAKARTA - Kafein mana yang lebih sehat antara matcha dengan kopi? Ini pertanyaan yang menarik untuk simak. Sekadar diketahui, matcha dan kopi merupakan dua minuman berkafein yang populer di seluruh dunia.
Keduanya sering dikonsumsi untuk meningkatkan fokus, energi, dan semangat menjalani aktivitas harian. Pertanyaannya mana minuman kafein yang lebih baik matcha atau kopi?
Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun jika berbicara soal kafein, manakah yang lebih unggul, berikut ulasannya!
Matcha berasal dari daun teh hijau yang ditumbuk menjadi bubuk halus. Minuman ini sudah digunakan selama ratusan tahun dalam upacara minum teh tradisional Jepang. Matcha dikenal karena warnanya yang hijau cerah serta kandungan antioksidan yang tinggi.
Kopi berasal dari biji kopi yang dipanggang dan diseduh. Pertama kali ditemukan di Ethiopia, kopi kini telah menjadi minuman wajib bagi banyak orang untuk mengawali hari. Kandungan kafein dalam kopi memberikan efek cepat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Secara umum, secangkir (225 ml) matcha mengandung sekira 70 mg kafein, sedangkan kopi mengandung antara 95 hingga 200 mg kafein, tergantung pada jenis dan penyajiannya.
Artinya, matcha mengandung sekira sepertiga jumlah kafein dibandingkan kopi. Namun, jumlah kafein ini juga bisa bervariasi tergantung pada seberapa kuat seduhan matcha atau kopi yang kamu buat.
Meski kandungan kafein pada matcha lebih rendah, cara tubuh menyerapnya justru menjadi keunggulan utama matcha.
Kafein dalam matcha terikat dengan senyawa lain seperti L-theanine, yaitu asam amino alami yang memperlambat penyerapan kafein oleh tubuh sehingga energi lebih stabil dan tahan lama. Ini berbeda dengan efek yang diberikan saat meminum kopi.
Sebaliknya, kafein pada kopi langsung diserap ke dalam aliran darah. Proses ini bisa menyebabkan lonjakan adrenalin, gula darah, dan insulin. Efeknya dikenal sebagai “coffee rush” – rasa semangat berlebih di awal, tapi diikuti oleh rasa lelah dan lemas beberapa jam kemudian.
Dari segi manfaat kesehatan, matcha punya keunggulan tambahan. Matcha kaya akan antioksidan, terutama katekin seperti EGCG yang mampu melindungi tubuh dari radikal bebas dan mengurangi peradangan.
Sedangkan L-theanine memiliki efek mengurangi stres, meningkatkan fokus tanpa menyebabkan kantuk, dan menenangkan pikiran.
Kopi juga mengandung antioksidan dan beberapa manfaat kesehatan. Namun, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti jantung berdebar, gangguan pencernaan, dan peningkatan kecemasan.
Hal ini disebabkan oleh cepatnya kafein diserap ke dalam tubuh.
Berdasarkan pedoman dari EFSA (European Food Safety Authority), batas aman konsumsi kafein harian untuk orang dewasa sehat adalah 400 mg per hari.
Ini berarti, kamu bisa mengonsumsi hingga 5 cangkir matcha per hari (sekira 70 mg per cangkir). Sementara itu, konsumsi kopi yang disarankan hanya 2–4 cangkir per hari.
Jika kamu sensitif terhadap kafein, disarankan membatasi konsumsi matcha hingga maksimal 3 cangkir per hari.
Dalam pertarungan kafein ini, matcha muncul sebagai pemenang yang lebih unggul. Meskipun kadar kafeinnya lebih rendah dibandingkan kopi, matcha menawarkan energi yang lebih stabil dan lebih sedikit efek samping, serta manfaat kesehatan tambahan seperti antioksidan tinggi dan efek relaksasi.
Jadi, jika kamu sedang mencari alternatif minuman berkafein yang lebih sehat dan tidak menimbulkan efek gugup atau lelah berlebihan, matcha bisa jadi pilihan yang tepat!
(Kemas Irawan Nurrachman)