5 Fakta Bantuan Hotman Paris Terhadap Kasus Perceraian Paula Verhoeven hingga Diajak Jadi Aspri
Kasus perceraian antara Paula Verhoeven dan Baim Wong semakin memanas karena berbagai tudingan dan klarifikasi yang mencuat ke publik.
Terbaru, Paula Verhoeven meminta bantuan kepada pengacara Hotman Paris setelah merasa dirugikan oleh putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang menyatakan dirinya berselingkuh dan bersikap nusyuz dalam perceraiannya dengan Baim Wong.
Berikut adalah fakta-fakta terbaru mengenai keterlibatan Hotman Paris dalam kasus perceraian Paula Verhoeven dan Baim Wong, dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Senin (21/4/2025).
1. Paula Verhoeven Meminta Bantuan Hukum kepada Hotman Paris
Setelah resmi bercerai dari Baim Wong, Paula Verhoeven merasa terpukul dan dipermalukan secara publik akibat putusan pengadilan yang menyatakan dirinya berselingkuh dan bersikap nusyuz (durhaka).
Ia mengirim pesan langsung kepada Hotman Paris melalui Instagram, mengungkapkan keinginannya untuk berdiskusi dan meminta bantuan hukum darinya.
2. Hotman Paris Menyoroti Putusan Pengadilan
Hotman Paris menanggapi permintaan Paula dengan menyatakan keberatannya terhadap putusan hakim yang menyebut Paula berselingkuh.
Ia menekankan bahwa dalam hukum, perselingkuhan harus dibuktikan dengan jelas, dan komunikasi biasa tidak dapat dianggap sebagai bukti perselingkuhan.
3. Pertemuan antara Hotman Paris dan Paula Verhoeven
Hotman Paris telah menjadwalkan pertemuan dengan Paula Verhoeven pada Senin, 21 April 2025, untuk membahas langkah hukum selanjutnya terkait putusan pengadilan yang dianggap merugikan Paula.
4. Tawaran Menjadi Asisten Pribadi
Selain bantuan hukum, Hotman Paris juga menawarkan Paula Verhoeven untuk menjadi asisten pribadinya (aspri).
Ia menyatakan ingin membantu Paula yang kini tidak lagi mendapatkan nafkah dari Baim Wong dan ingin menghiburnya agar tidak larut dalam kesedihan.
5. Paula Verhoeven Mengadukan Hakim ke Komisi Yudisial
Tidak hanya meminta bantuan Hotman Paris, Paula juga mengadukan hakim yang memutuskan perceraiannya ke Komisi Yudisial. Ia merasa keputusan tersebut tidak adil dan mencemarkan nama baiknya.
(Kemas Irawan Nurrachman)
