Tidak puas dengan jawaban Mal, juri lain lantas dibuat semakin heran. Tidak terkecuali Chef Rudy.
“Di tambak itu kan dibudidayakan,” ujar Chef Rudy.
“Lah kan kalau punya tambak, bisa ambil ikan di tambak,” timpal Mal.
“Oh punya sendiri?” tanya Chef Rudy lagi.
“Bukan sih, punya tetangga,” jawab Mal polos.
Mendengar jawaban terakhir Mal yang dinilai polos, para juri dan peserta lain lantas tertawa. Namun, rasa penasaran Juri semakin menjadi-jadi. Kali ini giliran Chef Renatta yang bertanya.
“Kan kalau di tambak kan udah dapet tinggal ngambil. Nggak kaya di laut gitu kamu harus nyari,” kata Chef Renatta.
Mal kali ini lantas memberikan jawaban yang agak panjang untuk meyakinkan dan menjawab rasa heran para juri.
Ia menyebut, mencari ikan di tambak sudah menjadi tradisi di desanya, yang ada di Kendal. Pasalnya, banyak warga yang sengaja ramai-ramai datang ke tambak untuk mencari ikan yang telah mati diberi obat.
Pasalnya, di tambak tersebut, ada beberapa jenis ikan yang dianggap hama dan menjadi penghambat budi daya ikan laut lainnya.
“Iya kalau jaring gitu kan gak boleh. Misal kalau di tambak itu, kalau mau ditanami ikan, itu tambaknya kan diobat, dikasih obat, supaya ikan-ikan hamanya seperti mujair atau ikan-ikan kecil lain itu kan mati, misal mau ditanami bandeng, takutnya ikan-ikan predator itu memakan si benih bandeng,” tutur Mal.
“Jadi diobat dulu. Biasanya warga desa itu bareng-bareng ke tambak tersebut untuk mencari ikan yang sudah diobat itu. Jadi ikan pusing gitu loh,” sambungnya.