Kementrian Kesehatan di Jepang melaporkan peningkatan kasus Influenza yang singnifikan, pada minggu terakhir bulan Desember. Jumlah kasus flu tersebut mencapai rekor tertinggi sejak pencatatan tahun 1999.
Diwartakan, total kasus flu yang dilaporkan dalam seminggu hingga 29 Desember sebanyak 317.812. NHK melaporkan bahwa Rumah Sakit Saiseikai Yokohamashi Tobu di Kota Yokohama dekat Tokyo, menerima pasien gawat darurat 1,5 kali lebih banyak dari biasanya. Untuk lansia dan orang yang memiliki penyakit kronis akan dirawat di Rumah Sakit dalam jangka waktu yang panjang.
Pihak rumah sakit mengatakan bahwa mereka memiliki kapasitas sekira 550 tempat tidur dan seringkali terisi penuh. Di sisi lain staf medis rumah sakit seperti dokter dan perawat pun ikut terkena infeksi, sehingga mereka tidak bisa bekerja.
Sementara itu, dilansir dari Japan Times terdapat 47 prefektur yang melaporkan peningkatan dari seminggu sebelumnya. Prefektur Oita mencatat angkat tertinggi, rata-rata 104,84 kasus perklinik. Lalu Kagoshima dan Saga masing-masing 96,4 dan 94,36 kasus, dan di Tokyo rata-rata 56,52 kasus perklinik.
Yuriko Koike selaku Gubernur Tokyo, megimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan mempertimbangkan risiko penularan.
“Jika Anda merasa sakit, harap jaga kesehatan dan pertimbangkan risiko penularan pada orang-orang di sekitar Anda.” kata Koike.
Peningkatan kasus Influenza juga mengakibatkan pembatalan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan lembaga lain di seluruh negeri. Sebanyak 1.838 sekolah dan pusat penitipan anak di tutup total.
Karena jumlah pasien yang terus meningkat, Kementrian Kesehatan sangat menghimbau masyarakat untuk mengenakan masker dan mencuci tangan secara menyeluruh untuk mencegah infeksi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Takamaro Fukuoka, juga memperingatkan agar tidak memesan obat flu secara berlebihan, karena beberapa perusahaan farmasi telah menghentikan pengiriman produk akibat lonjakan permintaan yang mendadak.
“Kita dapat menangani situasi ini dengan penggunaan dan pemesanan produk yang tepat,” kata Fukuoka, seraya mencatat bahwa ada stok obat flu untuk sekitar 15 juta pasien.
Sawai Pharmaceutical mengumumkan, bahwa mereka telah menangguhkan pengiriman sejumlah obat untuk pengobatan Influenza hingga akhir bulan.
“Saat ini kami tidak dapat memenuhi produksi dan mengalami kesulitan dalam memasok produk. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh ketidakmampuan kami dalam memastikan pasokan produk yang stabil, yang merupakan salah satu misi penting kami sebagai perusahaan farmasi."
(Kemas Irawan Nurrachman)