"Pameran ini sekaligus menjadi pendahuluan untuk Singapore Art Week (SAW) 2025, di mana para penggemar seni dari Indonesia dapat membenamkan diri dalam rangkaian acara dan pengalaman seni yang unik dan beragam di Singapura," ujarnya.
"Kami berharap pameran ini akan menginspirasi lebih banyak pengunjung Indonesia untuk menjelajahi lanskap kreatif Singapura serta berbagai kesempatan yang kota kami tawarkan," lanjut Hafez.
Ini merupakan lanjutan dari pameran yang telah dilangsungkan di Surabaya. Ini juga memberikan gambaran mengenai SAW 2025, yang akan berlangsung pada 17-26 Januari mendatang.
Memasuki edisinya yang ke-13, SAW akan menjadi musim seni visual terlama di Asia Tenggara, dengan lebih dari 100 acara tersebar di seluruh Singapura.
Berlangsung selama 10 hari, acara ini akan menampilkan karya dari seniman Singapura dan internasional, termasuk di antaranya S.E.A. Focus, ART SG, Light to Night Singapore dan Seeing Forest oleh Robert Zhao Renhui yang sebelumnya dipamerkan di Paviliun Singapura pada Biennale Arte 2024.
(Kemas Irawan Nurrachman)