JAKARTA - Sumatera Utara tak hanya terkenal dengan wisata Danau Toba. Rupanya, di sana ada salah satu hidden gem berupa kolam air panas vulkanik alami berwarna biru kehijauan. Namanya Kawah Putih Tinggi Raja. Uniknya, salah spot wisata favorit warga Medan ini terletak di tengah kawasan hutan dan solah dikelilingi hamparan ‘salju panas’ berwarna putih.
Kok bisa? berikut ulasannya, melansir dari berbagai sumber.
Spot wisata dengan nama lain Kawah Putih Dolok Tinggi Raja inu berlokasi di Desa Dolok Marawa, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Kawah Putih Tinggi Raja berada tepat di dalam kawasan Cagar Alam (CA) Dolok Tinggi Raja di Desa Dolok Marawa, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.
Namun, tak banyak yang mengatahui, di dalamnya terdapat keindahan kawah dengan danau belerang yang memanjakan mata. Kawah Putih Tinggi Raja terletak di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, dengan luas sekitar 1,5 hektar dan kedalaman sekitar 80 meter.
Kawah Putih Tinggi Raja terbentuk dari panas bumi yang mengandung belerang, kemudian membentuk bukit kapur putih dengan sumber air panas bersuhu 90 derajat celcius. Di sisi lain kawah, terdapat juga aliran sungai yang airnya hangat, karena airnya berasal dari mata air Kawah Putih.
Keunikan dari kawah ini adalah kolam air panas dengan warna airnya yang biru kehijauan, warna yang tercipta dari kandungan tinggi belerang di dalamnya. Selain itu, sekeliling area kawah didominasi formasi batuan kapur yang sering disebut ‘salju panas’ karena warnanya yang putih dan terhampar luas bak hamparan salju.
Kontras warna putih dan biru kehijauan ditambah jajaran tebing dan pepohonan rindang di sekeliling kawah menambah indah panorama, selain menawan untuk dipandang langsung, juga cantik untuk diabadikan dalam bentuk foto dan video.
Tak hanya memiliki pemandangan indah, Kawah Biru Tinggi Raja ini juga memiliki kisah legenda yang menarik untuk diketahui. Menurut legenda yang dipercaya masyarakat sekitar kawah, dahulu terdapat seorang raja yang memiliki orangtua yang sudah renta.
Seperti biasanya, sang raja selalu mengirim makanan pada orangtuanya. Suatu hari sang raja akan mengirim makanan yang lezat untuk orang tuanya. Dia pun memerintahkan seorang petani aren yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan rumah orangtuanya.
Dalam perjalanan, sang petani merasa sangat lapar dan dengan lancang memakan titipan sang raja. Akhirnya, yang tinggal hanya tulang belulang sisa makanan. Begitu sisa, makanan itu diberikan pada orangtua raja, seketika itu juga dia murka dan merasa terhina atas kiriman raja yang hanya berupa sisa nasi dan tulang belulang itu.
Maka orangtua sang raja memanggil anak-anaknya untuk diminta membuat pesta. Ketika pesta, terjadi sebuah insiden di mana air panas yang sudah dimasak oleh sang orangtua raja tumpah dan meluas membanjiri areal pemukiman tersebut.
Dan daerah yang dibanjiri air panas inilah yang sekarang menjadi subuah kawah panas yang dikenal dengan nama Kawah Biru Tinggi Raja.
Nah, berikut beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Kawasan Kawah Putih Tinggi Raja.
1. Piknik
Kamu bisa membawa alas piknik dan kudapan/minuman ringan sebagai bekal, atau bisa juga Kamu membelinya di warung-warung yang berada di sekitar kawasan Kawah Putih Tinggi Raja.
Duduk santai di tepi kawah sambil menikmati pemandangan bisa jadi aktivitas healing yang menarik.
Untuk menjaga kebersihan kawasan, siapkan kantong sampah dan bawa kembali sampah Kamu untuk dibuang di tempat sampah.
Namun, karena kawasan ini ramai di akhir pekan/hari libur, untuk menikmati area yang lebih sepi kamu perlu datang di hari biasa dan datanglah sejak pagi.
2.Trekking
Dari area parkir, kamu bisa trekking menuju Kawah Putih Tinggi Raja. Jadi, kenakan pakaian dan sepatu yang pas untuk trekking, bawa juga jaket mengingat udara pegunungan yang cenderung lebih sejuk dan berangin.
Siapkan perbekalan trekking berupa minuman dan makanan di dalam tas. Kamu juga bisa trekking untuk menjelajahi kawasan Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Dolok Tinggi Raja.
Aktivitas trekking yang cukup berat ini mungkin kurang cocok untuk lansia dan anak-anak. Kamu juga perlu memastikan kondisi tubuh sedang fit untuk trekking di sini.
Kamu bisa menanyakan ketersediaan guide lokal yang bisa memandu perjalanan Kamu agar lebih aman dan nyaman.
(Qur'anul Hidayat)