BANYAK orang menggemari olahraga lari, pria, wanita, tua atau pun muda. Secara kesehatan, berlari memang bermanfaat bagi kesehatan jantung, memperpanjang usia, dan meningkatkan kualitas tidur.
Hanya 10 menit berlari sudah cukup untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan suasana hati. Nah, rutin berolahraga lari, artinya harus paham betul soal sepatu lari.
Mengapa? Sebab, sepatu lari adalah aspek yang sangat penting untuk melindungi sendi, otot, dan mencegah cedera. Sepatu yang baik mengurangi stres pada sendi dan menyerap guncangan saat dipakai berlari.
Namun, jika sepatu sudah luntur, bantalannya juga bisa berkurang, hal itu bisa meningkatkan risiko cedera. Lalu, kapan sih sebetulnya kira-kira kita sudah harus mengganti sepatu yang baru? Melansir dari Times of India, Minggu (13/10/2024) ini dia lima tanda-tandanya.
1. Nyeri sendi tanpa sebab: Nyeri sendi yang tidak jelas penyebabnya bisa jadi tanda bahwa sepatu lari Anda sudah tidak mendukung sendi dan otot dengan baik. Jika akhir-akhir ini sudah merasa nyeri sendi atau otot lelah, kemungkinan bantalan sepatu telah berkurang sehingga fungsinya tidak lagi optimal.
2. Lepuh: Jika mulai mengalami lecet atau luka, ini bisa menjadi tanda bahwa sepatu sudah usang dan perlu diganti. Saat bantalan sepatu berkurang, kaki Anda cenderung lebih dekat dengan permukaan tanah, sehingga gesekan meningkat dan menyebabkan lecet.
3. Sudah setahun: Menurut para ahli, sepatu lari umumnya bertahan selama 9-12 bulan. Jika Anda rutin berlari, sebaiknya ganti sepatu setiap tahun untuk menjaga performa lari yang optimal. Sepatu lari yang baik biasanya bisa digunakan hingga jarak 300-500 mil.
4. Sol rusak: Sol sepatu lari berfungsi meredam guncangan dan gerakan mendadak, dan jika rusak, tekanan bisa beralih ke sendi atau lutut dan pada akhirnya meningkatkan risiko cedera.
5. Sudah terlihat usang: Jangan tunda membeli sepatu lari baru jika sepatu lari sudah tampak usang dan kusam. Meskipun tidak terlihat jelas, sepatu tersebut mungkin sudah kehilangan efektivitasnya dan fungsi optimalnya loh!
(Rizky Pradita Ananda)