Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kepincut Indonesia, Pengusaha Asal Kanada Ini Dirikan Hotel Ramah Lingkungan di Bali

Karin Atya Rachmadhanti , Jurnalis-Jum'at, 04 Oktober 2024 |16:37 WIB
Kepincut Indonesia, Pengusaha Asal Kanada Ini Dirikan Hotel Ramah Lingkungan di Bali
Kepincut Indonesia, Pengusaha Asal California Ini Dirikan Hotel Ramah Lingkungan di Bali, (Foto: James Purvis/cntraveler)
A
A
A

JOHN Hardy, seorang warga Kanada yang tiba di Bali pada tahun 1970-an, telah bertransformasi dari pendiri merek perhiasan menjadi seorang pelopor lingkungan terkenal. 

Bersama istrinya bernama Cynthia, yang merupakan seorang penduduk asli California, mereka dikenal luas di pulau ini berkat inisiatif mereka dalam mendirikan ‘katedral bambu’ Green School. Sekolah ini mengajarkan cara hidup ramah lingkungan kepada anak-anak sejak dini.

Kini, Green School telah menjadi pusat pembelajaran berkelanjutan dengan 500 siswa di bawah usia 12 tahun, dan proyek serupa telah diluncurkan di Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Meksiko.

Melansir dari Cntraveler, Jumat (4/10/2024), selain Green School, keluarga John juga mendirikan Bambu Indah sebuah hotel ramah lingkungan yang terletak di luar Ubud. Hotel ini tidak hanya menawarkan pengalaman menginap yang nyaman, tetapi juga mendidik para tamunya tentang pentingnya menjaga lingkungan. 

Rumah Aura (Foto: James Purvis/cntraveler)
Rumah Aura (Foto: James Purvis/cntraveler)

Setiap pagi, John Hardy mengajak tamu hotel untuk berjalan-jalan sambil mengumpulkan sampah. Dalam kegiatan ini, John berbagi pandangan dan pemikirannya tentang dunia sambil memungut sampah plastik yang mencemari lingkungan. Didirikan 14 tahun lalu, kompleks hutan unik ini telah menjadi tolok ukur dalam konstruksi berkelanjutan, mengintegrasikan gaya hidup ramah lingkungan melalui inovasi seperti taman limbah air dan kolam yang disaring oleh tumbuhan.

Salah satu inovasi terbaru dari keluarga John Hardy adalah rumah bambu Aura di Green Village. Dirancang oleh kolektif arsitektur dan desain Ibuku yang didirikan oleh putrinya bernama Elora, rumah ini dapat disewa melalui BoutiqueHomes dengan harga mulai dari USD245 atau sekitar Rp3,7 juta per malam.

 

“Kami selalu menciptakan lingkungan yang spesifik untuk lokasi, seperti rumah meditasi baru kami yang muncul dari tanah dan ditempatkan agar Anda bisa melihat pohon-pohon tertentu dari tempat tidur,” ungkap John.

Pada bulan Desember, keluarga ini akan membuka Guadua, sebuah properti di tepi sungai dengan pohon kayu manis yang tumbuh di dalamnya, yang juga akan tersedia untuk dipesan. Tahun depan, mereka merencanakan pembangunan rumah pohon dengan sarang gagak, dirancang dengan bantuan putri mereka yang lain bernama Chiara, serta pod yang berada di atas tiang bambu setinggi 25 kaki.

Keluarga John Hardy merupakan inspirasi bagi banyak orang tentang bagaimana upaya individu dapat menantang status quo dan menciptakan perubahan yang berarti.
 

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement